SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Kamis, 22 Agustus 2019 15:58
Kelotok Berpenumpang Terbalik di Perairan Satiruk
ILUSTRASI.(NET)

SAMPIT Kecelakaan air terjadi di Perairan Satiruk, Selasa (20/8). Sebuah kelotok pengangkut penumpang tujuan Sampit – Pegatan (Katingan), terbalik di wilayah Perairan Satiruk, Kecamatan Pulau Hanaut.

Informasi yang dihimpun Radar Sampit, kejadian bermula sekitar 04.00 WIB. Kelotok dengan dimotoris Udin itu, berangkat dari Sampit menuju Pegatan sekitar pukul 07.00 WIB.

Namun, dalam perjalanannya, kelotok bermuatan sembilan penumpang dan satu sepeda motor itu mengalami patah pada pen as roda, sehingga membuat penumpang panik.

Motoris memutuskan mengevakuasi penumpang ke tepian sungai. Namun, ketika sampai di tepi sungai, ada gelombang yang cukup besar. Hantaman gelombang itu membuat kelotok terbalik.

”Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Penumpang sempat dibantu taksi air lainnya," kata Kepala UPTD Dermaga Sampit Agus Budiono, Rabu (21/8).

Agus mengatakan, kelotok yang mengalami musibah tersebut ilegal alias tidak resmi, karena tidak sesuai prosedur. ”Taksi kelotok dilarang keras berlayar ke arah pesisir laut, tetapi masih ada yang nakal dan berani lewat pesisir laut tanpa sepengetahuan kami," ujarnya.

Sesuai prosedur Dishub Kotim, lanjutnya, taksi kelotok tujuan Sampit-Pegatan, melalui agen jasa angkutan sungai resmi akan dikeluarkan surat persetujuan berlayar serta  asuransi Jasa Raharja. ”Tetapi rutenya wajib melalui Sungai Hantipan, tidak melalui pesisir laut,” katanya.

Kendati demikian, dia memahami pilihan motoris yang berlayar tidak melalui Sungai Hantipan, karena saat kemarau air sungai surut di daerah Karukan, sehingga penumpang akan mengalami keterlambatan keberangkatan.

”Ke depannya kami mengharapkan tidak ada lagi kejadian seperti ini dan pihak kami akan bekerja sama dengan KSOP Sampit, Mako Polairud Polda Kalteng di Pelangsian, Polairud Polres Kotim, dan Pos AL Samuda agar tercipta transportasi sungai yang aman dan nyaman,” kata Agus.

Terpisah, Kepala Seksi Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli KSOP Sampit Baslan Damang membenarkan kejadian tersebut. Namun, laporan musibah itu tidak masuk ke KSOP Sampit.

”Kejadian itu tidak termasuk kecelakaan air, karena kecelakaan air terdiri empat, yakni kasus tenggelam, terbakar, tertubruk, dan kapal kandas. Di luar kejadian tersebut, laporan tidak masuk ke kami sehingga untuk informasi lebih lanjut ditangani UPTD Dermaga Sampit,” ujarnya.

Sementara itu, kecelakaan air juga terjadi di Perairan Desa Cemeti, Kecamatan Pulau Hanaut, Senin (19/8). Kejadian bermula ketika Kapal Motor (KM) Sumber Usaha yang dinakhodai Eman, warga Pegatan Hulu beserta dua ABK bernama Samsul dan Kawi  berangkat dari Sampit menuju Pegatan pada Minggu (18/8) sekitar 20.00 WIB.

Dalam perjalanannya, kapal dikabarkan tenggelam, Senin (19/8), karena bocor akibat hantaman ombak besar. Kapal akhirnya tenggelam dan nakhoda kapal dan ABK berupaya menyelamatkan diri. Informasinya, tak ada korban dalam kejadian itu. (hgn/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers