PALANGKA RAYA – Terungkapnya kasus pelecehan seksual yang dilakukan oknum dosen Universitas Palangka Raya (UPR) jadi sorotan publik dan menuai kecaman dari berbagai kalangan. Apalagi aksi tercela itu terjadi di lingkunan kampus dengan jumlah korban mencapai puluhan.
Ketua bidang peranan perempuan dan kegiatan perempuan di MPW Pemuda Pancasila Kalteng Shopie Ariany mengecam dan mengutuk aksi yang dilakukan oknum dosen tersebut. Seharusnya dosen menjadi panutan dan tuntunan bagi mahasiswanya, namun yang terjadi kali ini sebaliknya, menakutkan bagi kaum perempuan.
”Saya pribadi sebagai perempuan sangat miris melihat kasus ini. Ke depannya jangan lagi ada kasus semacam ini terjadi di lingkungan pendidikan. Untuk kasus ini harus terus berjalan hingga pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal, karena apa yang dilakukannya sudah termasuk bejat,” kata Shopie yang juga anggota DPRD kota Palangka Raya ini, Kamis (29/8).
Dampak bagi korban, lanjutnya, akan terbawa seumur hidup. Karena itu, pendampingan juga perlu dilakukan. Pihaknya juga siap melakukan pendampingan kepada korban hingga proses kasus hukumnya.
”Pelaku seperti ini bila tidak dihkum seberat-beratnya akan muncul lebih banyak lagi dan akan muncul pula korban yang lebih banyak lagi. Maka dari itu, pelaku harus dihukum seberat-beratnya,” kata wanita berparas ayu yang juga anggota KNPI tersebut.
Dia mengharapkan universitas terus melakukan pengawasan proses pendidikan, sehingga kejadian tersebut tidak terulang. ”Pihak kampus juga meski memberikan tindakan tegas kepada oknum dosen yang melakukan tindakan di luar prosedur. Hal itu dilakukan demi menjaga kepercayaan masyarakat dan menjaga generasi muda dari aksi-aksi tercela,” pungkasnya. (agf/ign)