PALANGKA RAYA – Pernyataan Ketua Gerakan Pemuda Dayak (Gerdayak) Kalteng Yansen Binti yang menyatakan siap berada di depan untuk mengawal KPU melaksanakan tugasnya memicu kontroversi. Pernyataan itu dinilai kian memecah belah masyarakat dayak Kalteng.
Di media sosial sejumlah netizen ramai membahasnya. Salah seorang netizen misalnya menyatakan Gerdayak itu kelompok yang dibentuk untuk tujuan politis. Bisa saja menjadi sumber pemecah belah.
Akun lainnya, menduga ada upaya adu domba untuk memecah belah masyarakat Kalteng. Apabila upaya memecah belah itu berhasil, menandakan masyarakat Kalteng tidak bisa bersatu, masih belum dewasa berpolitik. Hal itu dinilai akan menghambat kemajuan Kalteng, kalau semua pihak saling mengedepankan egonya masing-masing.
Ada juga yang beranggapan, pernyataan Yansen Bintih tidak salah dan sah-sah saja, apalagi belakangan ini khususnya Ketua KPU Kalteng Ahmad Syar’i selalu mendapat ancaman dan teror, sehingga wajar jika mendapat dukungan. Meski demikian, banyak netizen yang tetap berpikiran positif dan mengajak damai.
---------- SPLIT TEXT ----------
Seperti diketahui, Yansen sebelumnya meminta Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalteng, Ahmad Syar'i tidak takut terhadap ancaman dan intimidasi yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab.
KPU tidak perlu takut terkait ancaman dan intimidasi. Kami mengawal tugas dan kewajiban komisioner KPU untuk melaksanakan tugasnya," katanya, Minggu (14/2) siang.
Yansen menegaskan, jika ada intimidasi kembali kepada Ketua dan Komisioner KPU, Gerdayak. "Intimidasi dari oknum yang tidak bertanggung jawab akan kita kawal. Kita ingin KPU melaksanakan tugasnya dengan baik tanpa ada intimidasi," tegasnya.
Yansen juga meyakini, aparat akan melakukan pengawalan dan penyelidikan terhadap intimidasi yang diterima Ketua KPU Kalteng Ahmad Syar'i. "Kami yakin aparat juga siap mengawal jalannya tugas KPU dan menyelidiki ancaman tersebut," tandasnya.
Tokoh Dayak di Kota Palangka Raya Lukas Tingkes sebelumnya meminta masyarakat tidak membuat tindakan yang menimbulkan gejolak di masyarakat terkait hasil Pilgub Kalteng. Apabila ada yang tidak puas atau kecewa dengan hasil pilgub, agar disampaikan sesuai jalur hukum.
"Kita harus bersama-sama menjaga situasi yang aman, nyaman, dan kondusif di Kalteng. Jangan cepat terpancing dengan isu-isu yang tidak benar," kata Lukas Tingkes, Minggu (14/2). (arj/ign)