PALANGKA RAYA – Hidup Eka Prihatiningsih (20) berakhir tragis. Gadis itu ditemukan tak bernyawa di parit Jalan Sanang, Kecamatan Sebangau, Palangka Raya, Sabtu (21/9) lalu. Diduga dia menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan.
Identitas jenazah anak pasangan Supriyadi Wibowo (54) dan Winarti (61) itu sebelumnya sempat tak dikenali. Identitas warga Jalan Cendrawasih, Desa Sebangau Jaya, Pulang Pisau tersebut terkuak setelah keluarga melihat tanda lahir di punggungnya. Diperkuat lagi dengan pakaian yang dikenakan korban.
Saat ditemukan, bagian kulit Eka sudah mengelupas karena pembusukan. Tubuhnya mengenakan baju kaos tiga lapis, tanpa celana, dan tertelungkup. Diduga pelaku yang menghabisi nyawa Eka merupakan orang yang dikenal korban.
Sebelum ditemukan, korban sudah tak dapat dihubungi sejak Kamis (19/9). Beberapa barang bukti diamankan aparat berupa pakaian, kalung, dan lainnya.
Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul RK Siregar mengatakan, jenazah Eka pertama kali ditemukan Slamet, warga yang biasa mencari ikan di lokasi itu. Dia curiga karena mendengar suara lalat yang mengerumuni sesuatu. Saat menengok parit, Slamet kaget melihat mayat tertelungkup.
Timbul menuturkan, jenazah korban sudah dilakukan pemeriksaan. Namun, belum diketahui penyebab kematiannya. Hanya saja, ada dugaan tindak kekerasan. ”Kami masih melakukan penyelidikan dan pengembangan,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Sebangau Ipda Yusuf Priyo Wijoyo mengatakan, beberapa saksi sudah dimintai keterangan. Tim identifikasi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
”Dugaan masih dikembangkan, namun dipastikan korban meninggal karena adanya tindakan kekerasan,” ujarnya.
Yusuf menambahkan, jajarannya masih menyelidiki kasus itu. Dalam waktu dekat akan menangkap pelaku. ”Kami tangkap dulu pelaku, nanti akan tahu apakah ada pernyataan pemerkosaan atau murni penganiayaan. Sejauh ini saksi yang diperiksa tiga orang,” ujarnya.
Kakak ipar almarhum, Indra mengatakan, Eka menghilang pada 9 September lalu. Adik iparnya datang ke Palangka Raya untuk mencari perkerjaan.
Slamet, warga yang menemukan jenazah Eka, mengaku tak menyangka peristiwa tersebut. Awalnya dia berniat mencari ikan, namun penasaran ketika mendengar suara lalat beterbangan dan ada aroma tak sedap. (daq/ign)