SAMPIT – Seorang pemuda di Kota Sampit, Raupur Rahman (28), mengakhiri napasnya di dalam air. Warga Langsat IV, Kelurahan Mentawa Baru Hilir, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, itu tewas tenggelam. Diduga dia tercebur ke Sungai Mentaya karena epilepsinya kambuh saat berada di pinggir lanting, Senin (23/9).
Informasi yang dihimpun Radar Sampit, korban yang biasa dipanggil Aup itu awalnya datang ke lokasi kejadian untuk mandi, sekaligus membersihkan sepedanya. Namun, tiba-tiba saja dia terjatuh ke sungai yang saat itu sedang surut. Beberapa orang anak yang melihat kejadian itu, langsung melaporkan kepada warga lainnya.
Warga yang langsung menuju lokasi hanya menemukan pakaian serta sepeda Raupur. ”Saat datang, korban sudah tidak ada di tempat. Kami hanya menemukan sepeda, pakaian, dan alat mandinya, seperti gayung dan detergen pakaian,” kata Usuf, pemuda setempat.
Satu per satu keluarga korban mulai berdatangan. Pencarian pun terpaksa harus dilakukan meski tidak menggunakan alat pengaman. Iqbal (19), misalnya, menyusuri tempat di sekitar korban terjatuh.
Berkali-kali dia menyelam sambil menyusuri dasar perairan di sekitar lokasi kejadian. Namun, upaya itu tak membuahkan hasil. Pencarian dilanjutkan meski hari sudah mulai gelap.
”Korban memang tidak bisa berenang. Ibu korban sudah berkali-kali mengingatkan agar jangan sesekali pergi ke lanting, apalagi coba-coba mandi. Hal tersebut dikhawatirkan riwayat penyakit korban sewaktu-waktu bisa kambuh,” kata Rahma, kakak kandung korban.
Petugas gabungan dari Satuan Polisi (Satpol) Air Polres Kotim, SAR Pos Jaga Sampit, dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kotim ikut membantu melakukan pencarian. Selang beberapa jam, tepatnya sekitar pukul 19.20 WIB, jenazah korban ditemukan tak jauh dari lokasi ia terjatuh.
Sang ibu yang mengetahui anaknya meninggal dunia, tak kuasa menyaksikan langsung jenazah Raupur saat ditemukan. Jenazah pria yang kesehariannya sebagai juru parkir itu sudah tidak bernyawa dan tidak mengenakan busana. Jasad korban lalu dievakuasi ke ruang jenazah menggunakan ambulans Masjid Jami Assalam.
Kasatpolair Polres Kotim Iptu Jaka Waluya mengatakan, korban yang ditemukan dilarikan ke RSUD dr Murjani Sampit untuk divisum. Penyebab kematiannya diduga karena epilepsinya kambuh.
”Korban kini sudah dibawa petugas ke rumah duka. Untuk selanjutnya, kami masih menunggu hasil visum untuk mengetahui apakah ada ditemukan tanda kekerasan atau sebaliknya,” kata Jaka. (sir/dia/ign)