SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Jumat, 04 Oktober 2019 15:18
Ancaman Buaya Meresahkan, Ritual Adat Disiapkan
ILUSTRASI.(NET)

SAMPIT – Teror buaya meresahkan warga dua desa di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Warga Desa Palangan, Kecamatan Kotabesi tak berani lagi beraktivitas di sungai belakangan ini. Demikian pula warga Desa Luwuk Bunter, Kecamatan Cempaga, yang juga ketakutan dengan kemunculan buaya di wilayah mereka.

Dalam waktu dekat, warga Desa Luwuk Bunter berencana menggelar ritual adat untuk membersihkan kampung. Buaya di sekitar Desa Luwuk Bunter telah memangsa seorang bayi berusia tiga tahun, Jl, yang beberapa waktu lalu jenazahnya ditemukan dalam kondisi tangan tak utuh. Diduga akibat gigitan buaya.

Tuah Daniel, warga Desa Luwuk Bunter, Kecamatan Cempaga, mengatakan, teror buaya di desa masih menyisakan ketakutan mendalam. ”Rencananya ada sejenis acara membersihkan kampung dari berbagai macam masalah sial dan lainnya. Hal itu perlu anggaran, makanya kami urunan untuk bisa menyelenggarakannya,” katanya.

Tokoh adat di Kecamatan Cempaga tersebut mengatakan, buaya yang memangsa batita di wilayah itu menyisakan trauma tak hanya bagi keluarga, tetapi juga masyarakat luas. Banyak warga yang tidak berani beraktivitas di sungai. Tuah tidak tahu penyebab ganasnya buaya sungai tersebut. Padahal, sudah puluhan tahun mereka beraktivitas, tak pernah ada kejadian diserang buaya.

”Memang, kami tahu sungai itu ada buayanya, tapi sejak dulu tidak pernah menyerang warga dan munculnya pun jarang bisa dilihat. Sekarang berubah jadi lebih ganas,” katanya.

Mereka khawatir buaya yang menyerang itu merupakan buaya yang berasal dari daerah selatan yang sejak lama sudah menyerang warga. ”Bisa jadi buaya dari muara yang dulu sering menyerang warga menuju ke hulu,” ujar  Tuah.

Sementara itu, warga Desa Palangan menduga buaya yang kerap muncul di Sungai Seranau sedang kelaparan. ”Beberapa waktu sebelumnya sudah satu kucing dimakannya dan kini dia hampir tiap malam mendekati kandang babi milik kami,” kata Supriadi Sarenus, Sekretaris Desa Palangan.

Menurut Supriadi, buaya itu tak takut lagi dengan kehadiran dan keramaian manusia. Hal itu terlihat ketika warga menyaksikan satwa itu mendekati kandang ternak warga. ”Saat dia muncul dan naik ke kelotok warga, sejumlah warga melihatnya,” tuturnya.

Sejauh ini, lanjutnya, belum ada penanganan apa pun dari BKSDA meski mereka sudah melaporkannya. Untuk mengantisipasi terjadinya korban jiwa, Pemerintah Desa Palangan menerbitkan larangan kepada warga agar tidak beraktivitas di sungai. Terutama malam dan pagi hari.

”Jam-jamnya muncul malam dan pagi ini dan itu kami khawatir warga yang diserangnya,” kata dia. (ang/ign)

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers