SAMPIT – Konten berbau pornografi berupa video ”syur” beredar bebas dan diunggah terang-terangan di media sosial Facebook. Publik jejaring sosial Sampit dihebohkan dan resah dengan fenomena menyimpang itu. Pasalnya, adegan terlarang itu bisa dinikmati siapa saja, termasuk anak di bawa umur
Pengamatan Radar Sampit, konten pornografi itu menyebar di grup Facebook OLX Sampit hingga Forum Jual Beli Sampit. Beredarnya film biru tersebut juga melibatkan banyak pemilik akun yang berbeda-beda dengan unggahan video yang sama.
”Konten pornografi saat ini mudah sekali ditemukan di media sosial (Facebook, Red). Takutnya video dewasa itu telah memengaruhi otak anak-anak,” kata Joni Abdi, Sekretaris DPD Golkar Kotim yang aktif menggunakan medsos, Senin (11/11).
Dia menuturkan, beredarnya konten pornografi itu terjadi sejak beberapa minggu belakangan. Bahkan, ada puluhan jenis adegan orang dewasa yang ditayangkan. Parahnya, beberapa konten tersebut juga menayangkan adegan kekerasan terhadap anak di bawah umur.
”Saya juga heran. Setiap membuka Facebook, kok ada konten pornografi? Terutama di grup OLX Sampit. Padahal, sebelumnya tidak pernah terjadi seperti itu. Hebohnya lagi, konten pornografi itu ditayangkan secara terang-terangan,” katanya.
Viralnya konten pornografi itu juga membuat kesal Zainuri, pengelola grup BooS (Beramian Online Orang Sampit) PEDULI. ”Saya pribadi sebenarnya tidak tahu, apakah ini dibuat secara sengaja atau sebaliknya. Yang pasti, admin atau pemilik grup sebenarnya harus teliti dengan setiap unggahan yang dibagikan ke dalam grup, karena peran penting admin sangat diperlukan dalam grup Facebook itu,” kata Zainuri.
Sebagai pengelola grup dengan jumlah anggota yang sangat banyak, Zainuri mengaku punya cara tersendiri mencegah masuknya konten pornografi di dalam grupnya. Salah satunya dengan membatasi member atau pemilik akun yang hendak bergabung sebagai anggota BooS PEDULI.
”Saat ini kan ada banyak sekali pemilik akun Facebook yang tidak jelas. Karena itu, kami selaku admin grup tidak sembarangan menerima begitu saja warganet yang berniat bergabung ke grup, karena dikhawatirkan terjadi sesuatu. Salah satunya ikut mengedarkan konten pornografi yang saat ini sedang marak,” ujarnya.
Dia juga meminta seluruh anggota grup yang tergabung agar segera melaporkan apabila menemukan unggahan yang dapat merusak suasana grup tersebut. Misalnya, unggahan yang berbau SARA, politik, hingga konten pornografi.
”Setiap unggahan di Facebook ada namanya. Laporkan. Apabila ada salah satu anggota yang mengunggah konten tak jelas, segera laporkan. Nanti, pemilik grup atau admin otomatis menerima laporan tersebut dan menindaklanjutinya. Entah unggahan dihapus atau anggota dikeluarkan dari grup,” tegasnya.
Kapolres Kotim AKBP Mohammad Rommel membenarkan adanya konten pornografi itu. Namun, dia belum bisa memberikan keterangan lebih dalam. Dia hanya menegaskan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mencari tahu pelaku di balik kasus tersebut.
”Mudah-mudahan kasus ini segera diungkap. Kami sudah menurunkan anggota untuk menyelidiki kasus ini,” katanya. (sir/ign)