SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Rabu, 20 November 2019 15:35
Sebelum Menutup Mata, Darwan Ali Sempat Menghadiri Rapat dan Jalan-Jalan
Mantan Bupati Seruyan dua periode (2003-2008 dan 2008-2013), Darwan Ali,

SAMPIT – Awan duka menyaput Kalimantan Tengah. Mantan Bupati Seruyan dua periode (2003-2008 dan 2008-2013), Darwan Ali, tutup usia secara mendadak di usia 64 tahun. Tak ada pertanda apa pun dari sosok yang dikenal dermawan itu. Sebelum kepulangannya ke pangkuan Yang Maha Kuasa, Darwan bahkan sempat menghadiri rapat di Jakarta.

Informasi yang dihimpun Radar Sampit dari kerabat Darwan, sebelum meninggal dunia, almarhum terlihat sehat. Setelah menghadiri rapat, Ketua DPW PAN Kalteng itu bahkan sempat berjalan-jalan. Namun, tiba-tiba dia sakit, lalu dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong tepat pukul 00.00, Selasa (19/11).

Kepergian mendadak Darwan Ali langsung menyebar. Kabarnya, Darwan meninggal karena gangguan jantung yang dialaminya. ”Ada riwayat (penyakit) jantung,” kata Audy Valent, kerabat Darwan.

Dari Jakarta, jenazah Darwan langsung dibawa ke Sampit dan tiba sekitar pukul 08.00 WIB. Sejumlah pejabat dan tokoh di Kotim, serta Seruyan, berdatangan ke rumah duka di Jalan Ahmad Yani. Mereka merasa kehilangan sosok pria yang dikenal sebagai Bapak Pembangunan Seruyan itu.

”Beliau telah meletakkan batu pondasi pembangunan di Seruyan. Banyak karya-karya besar yang telah beliau berikan. Saya selaku Bupati Seruyan mengucapkan terima kasih atas jasa dan peran beliau dan mengucap bela sungkawa mendalam. Semoga khusnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan bisa tabah," kata Yulhaidir, Bupati Seruyan.

Di mata Yulhaidir, almarhum Darwan merupakan sosok yang senantiasa memberikan motivasi serta semangat padanya. Hal itulah yang membuatnya bisa menjabat sebagai Bupati Seruyan. ”Beliau sudah memberikan andil yang cukup besar mengantarkan saya, sehingga bisa sukses dan menjadi Bupati Seruyan. Itu semua tidak terlepas dari dukungan, semangat, serta motivasi yang telah diberikan,” ujarnya.

Sekretaris DPRD Seruyan Arniansyah mengatakan, putra-putri Seruyan patut bangga pada sosok Darwan Ali. Semua hal positif dari sosok Darwan harus bisa dicontoh, terutama dedikasinya untuk Seruyan.

”Beliau sosok yang tangguh, visioner, inspiratif, ulet, selalu memberikan semangat, tentu kami dan kita semua merasa sangat kehilangan. Salah satu pesan yang paling membekas bagi saya, pesan beliau yang jika ada orang yang secara pribadi meminta pertolongan, namun kita tidak bisa menolong, setidaknya berikanlah sambutan yang baik agar mereka tidak sakit hati. Itu nasihat beliau yang sangat membekas," katanya seraya meneteskan air mata.

Tak hanya di kalangan warga Seruyan, sosok Darwan Ali juga jadi panutan di Kotim. ”Almarhum sudah saya anggap sebagai orang tua, karena dulu sama-sama di PDIP pada tahun 2001, sehingga almarhum menjadi panutan kami di sana. Almarhum juga dikenal sebagai sosok yang berkharisma. Baik dengan semua orang dan tidak memandang status orang lain,” kata Jhon Krisli, mantan Ketua DPRD Kotim di rumah duka.

Jhon mengaku banyak belajar dari Darwan Ali. Termasuk cara berpolitik. Dia juga masih sering berkomunikasi dengan almarhum.

Mantan Bupati Kotim Wahyudi K Anwar juga bangga terhadap kinerja Darwan Ali selama menjabat sebagai Bupati Seruyan. Menurutnya, almarhum berhasil meningkatkan taraf hidup masyarakat yang dipimpinnya. ”Selama beliau menjabat sebagai bupati, banyak kemajuan Seruyan,” ujarnya.

Wahyudi berharap generasi muda bisa meniru kegigihan almarhum Darwan Ali semasa hidup, serta dapat meningkatkan kemajuan Seruyan lebih baik lagi. ”Kegigihan beliau bisa dilihat dengan caranya menyelesaikan konflik yang pernah terjadi antara Seruyan dan Kotim," tuturnya.

Wakil Bupati Kotim Taufiq Mukri mengaku dekat dengan almarhum karena memiliki hobi yang sama. Dia sering bermain tenis di lapangan belakang rumah jabatan (rujab) Bupati Kotim.

Darwan juga memiliki andil besar sehingga dia bisa maju dan memimpin Kotim mendampingi Supian Hadi. ”Beliau berjasa dalam hidup saya,” kenangnya.

Rektor Universitas Darwan Ali (Unda), Ali Kusuma, mengaku sangat kehilangan Darwan. Darwan dinilai sebagai sosok orang yang sangat peduli pada dunia pendidikan.

”Sulit mencari orang seperti almarhum. Semasa kepemimpinannya, almarhum sangat sadar bahwa pengembangan SDM harus dinomorsatukan, hingga harta pribadinya pun disumbangkan, yaitu tanah untuk membangun kampus di Seruyan,” ujarnya.

Tak hanya menyumbang tanah, almarhum juga telah membangun gedung untuk kuliah dan memberikan beasiswa untuk orang yang tidak mampu. Bahkan, para ASN pun sebagian ada yang disekolahkan sampai S-2.

”Baru-baru ini, sekitar satu bulan lalu, saya ditugaskan almarhum untuk membuka perguruan tinggi di Bogor atau Depok. Saya salut dengan almarhum atas kepeduliannya pada pendidikan. Kita sangat kehilangan putra terbaik,” ucapnya.

Ali Kesuma bertekad terus berjuang melanjutkan cita-cita almarhum Darwan dalam pengembangan sumber daya manusia. Melalui perjuangan itu, almarhum ingin kesenjangan antara kaya dan miskin hilang.

Sosok Darwan dengan jiwa sosial yang tinggi juga diakui Suprianti Rambat, pengusaha properti di Sampit. ”Beliau merupakan tokoh masyarakat yang banyak dikagumi," ujarnya.

Tak hanya kalangan pejabat dan para tokoh, mantan sopir Darwan, Samsul Bahri, juga sangat kehilangan mantan bosnya itu. Dia bahkan sampai meneteskan air mata mengantar kepergian Darwan.

”Semasa hidupnya, almarhum jiwa sosialnya tinggi. Termasuk kepada saya. Jika anak buah kesusahan, pasti ditolong. Saya yang dulunya orang susah hingga ikut bekerja dengan almarhum, alhamdulillah perekonomian saya membaik selama lima tahun menjadi sopir sejak tahun 2003 sampai 2008,” ujarnya.

Tokoh masyarakat sekaligus sahabat karib Darwan Ali, Andung Rahmat, mengatakan, kendati jarang bertemu dengan mendiang Darwan Ali, hubungan pertemanan yang dijalin sejak tahun 1978 tak pernah sirna.

”Hampir setiap saya berkesempatan bertemu beliau, saya selalu diajak makan ketupat kandangan. Terakhir Maret lalu saya baru saja makan bersama,” ucap Rahmat.

Dia juga ingat betul ketika masih bekerja sebagai PNS, kerap diajak ke Palangka Raya dan menginap satu kamar di Hotel Pitir Sinta dekat Pelabuhan Rambang.

”Saat itu saya sering banyak urusan dengan beliau ke Palangka Raya dan menginap satu kamar. Sampai sekarang kami masih berteman dan tidak ada saling mengecewakan. Tidak pernah lupa mengundang setiap kali menggelar hajatan,” ujarnya.

Jenazah Darwan dimakamkan di kampung halamannya, Desa Sembuluh, Kabupaten Seruyan, tepat di samping makam orang tuanya. Desa itu merupakan tanah kelahirannya pada 20 Oktober 1955 silam.

Darwan dikenal sebagai politikus senior dan ulung. Bahkan, dia merupakan pentolan PDI Perjuangan paling lama sebelum berlabuh ke PAN dan langsung  terpilih sebagai Ketua DPW PAN Kalteng.

Darwan Ali meninggalkan lima anak. Empat anaknya juga terjun di politik, yakni Ahmad Ruswandi (mantan Ketua DPRD Seruyan), Iswanti (Wakil Bupati Seruyan), Muhammad Rudini (Wakil Ketua DPRD Kotim), dan Rizki Amalia (anggota DPRD Kalteng).

Rudini menyampaikan permohonan maaf jika ada kesalahan dan kekhilafan sang ayah semasa hidup. Dia juga memohon doa agar sang ayah diterima dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. (dia/rm-98/yn/ang/hgn/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers