SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Jumat, 20 Maret 2020 17:23
Pembuang Bayi Kembar Kibuli Suami dan Warga

SAMPIT – Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) akhirnya mengungkap pelaku pembuang bayi kembar ke dalam bak sampah di Jalan Muchran Ali, Sampit, Selasa (17/3) malam lalu. Pelakunya Nr (29), ibu kandung bayi tersebut. Saat mengandung, wanita itu sempat mengibuli warga bahwa perutnya yang besar bukan karena hamil.

Nr diringkus di kediamannya Jalan Baamang, Rabu (18/3) malam. Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya gunting yang digunakan untuk menggunting ari-ari kedua bayinya.

Ari-ari bayi tersebut ditemukan di dua lokasi berbeda, yakni dapur dan halaman depan rumah pelaku. Pelaku dan barang buktinya lalu digiring ke Mapolres Kotim guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Kepada Polisi, Nr mengakui semua perbuatannya. Dia nekat membuang kedua anaknya lantaran takut suaminya yang pernah menyatakan tidak ingin memiliki anak lagi.

Untuk menutupi kandungan dalam rahimnya, Nr mengaku sakit kanker atau tumor. Selama  sembilan bulan mengandung, pelaku berbohong kepada suaminya. Suaminya percaya tanpa rasa curiga sedikit pun.

Hingga Selasa (17/3), sekitar pukul 04.00 WIB, pelaku melahirkan anak kembarnya tanpa bantuan orang lain. Saat itu suaminya sedang pergi ke luar kota untuk bekerja.

Selanjutnya, dua bayi laki-laki itu dibersihkan. Dia bahkan sempat menyusuinya. Sekitar pukul 21.00 WIB, kedua bayi tersebut lalu dibuang di dekat bak sampah dengan cara diletakkan ke dalam kotak kardus.

Saat itu dia berpikir bagaimana kedua anaknya bisa selamat. Nr akhirnya mencoba mendatangi warga di sekitar lokasi. Dia mengaku mendengar suara tangisan bayi di bak sampah. Warga terkejut lalu bergegas mendatangi tempat yang dimaksud pelaku. Rupanya, apa yang diucapkan pelaku benar. Saat warga lainnya heboh, pelaku langsung melarikan diri dari lokasi.

Malam itu juga aparat langsung menangani kasus tersebut dengan mengumpulkan barang bukti serta keterangan warga di sekitar lokasi kejadian. Kurang dari 24 jam, pelaku akhirnya diamankan.

Kapolres Kotim AKBP Mohammad Rommel mengucapkan terima kasih kepada masyarakat atas doa dan dukungan yang diberikan kepada warga yang mau memberikan informasi dalam pengungkapan kasus tersebut. Dia menegaskan pelaku bukan dari kalangan orang mampu, apalagi kontraktor.

Nr hidup bersama suaminya yang bekerja sebagai buruh mebel. Selain itu, pelaku sebelumnya sudah memiliki dua anak, yakni pria berusia dua tahun dan anak perempuan berusia 2,5 tahun. ”Kasus ini masih kami kembangkan dengan memeriksa beberapa orang saksi,” ucap Rommel, seraya menambahkan Nr terancam dipenjara selama 5,6 tahun sesuai Pasal 305 KUHP atau Pasal 308 KUHP tentang Penelantaran Anak.

 

Sementara itu, menurut warga sekitar tempat tinggal pelaku, Nr merupakan orang yang tertutup. Apalagi Nr bersama suaminya baru pindah ke daerah tersebut belum satu bulan, yakni pada 10 Maret 2020.

”Orangnya memang jarang keluar rumah. Biasanya keluar kalau mendatangi suaminya yang sedang kerja di mebel kayu dekat sini saja. Yang mencarikan barak untuk mereka ini pun bos di mebel itu dulu,” ujar Mariati, warga sekitar, Kamis (19/3).

Menurut Mariati, Nr mengaku tidak hamil saat dia menanyakan kondisi perut pelaku yang besar. ”Saya dan adik saya kebetulan bertetangga, sempat menanyakan hamil berapa bulan, karena perutnya memang besar dan terlihat kalau orang hamil pinggulnya juga melebar. Tapi, Nr mengaku tidak hamil. Dia menjawab karena minum obat penggemuk, kemudian gemuknya ke perut dan jadi penyakit,” ujarnya.

Mariati mengaku tidak berani terlalu mencampuri urusan Nr. Terlebih NR merupakan orang baru, sehingga dia percaya cerita Nr. Kepada warga lainnya, Nr juga mengatakan hal serupa. Menurutnya, Nr memang kesulitan dalam perekonomian, karena yang membayarkan kos-kosannya bos suaminya.

Saat penemuan bayi kembar laki-laki itu, lanjutnya, Nr keluar rumah dan perutnya terlihat mengecil. Tetangganya pun menanyakan keadaannya. Nr lalu menjawab dia sempat sakit dan dibawa berobat ke rumah sakit, hingga keluar gumpalan darah yang membuat perutnya kempes.

”Saat itu Nr terlihat kelelahan. Menjemur cucian pun loyo. Biasanya kalau anaknya mau ke kamar mandi ditemani. Hari itu dia menyuruh anaknya ke kamar mandi sendirian. Kemudian saya Tanya, apakah Nr tahu terkait penemuan bayi kembar. Dia menjawab tahu,” ucapnya.

Menurut Mariati, Nr mengatakan bayi kembar yang ditemukan itu berjenis kelamin laki-laki. Padahal, saat itu adiknya hanya mengatakan bayi kembar. Nr lalu menceritakan malam itu dia sakit dan menginap di rumah adiknya. Padahal, sebelumnya Nr tidak punya keluarga di Sampit. Keterangan ganjil Nr itu membuat Mariati dan adiknya curiga.

Dari keterangan tetangga lainnya, Ulis, pada Senin dini hari, sebelum penemuan bayi, dia sempat mendengar suara tangisan dua bayi dari barak Nr. ”Saat siang pun masih ada suaranya, tapi tidak berani menanyakan suara bayi siapa itu,” ujarnya.

Pemilik warung yang sering dikunjungi Nr mengatakan, hubungan Nr dan suaminya selama ini terlihat baik-baik. Warga tak pernah mendengar Nr bertikai dengan suaminya. (sir/dia/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers