SAMPIT – Bencana alam yang terjadi di tengah wabah virus korona baru (Covid-19) kian menambah derita warga. Sejumlah kawasan di pedalaman diterjang banjir, luapan dari sungai yang tak mampu menampung debit air. Selain itu, ruas jalan yang rusak total juga membuat akses warga kian sulit. Sejumlah truk angkutan tumbang di medan jalan.
”Ada sejumlah desa yang terendam banjir saat ini. Di antaranya Desa Barunang Miri dan Desa Bajarau di Kecamatan Parenggean. Ada juga sejumlah desa di daerah hulu yang serupa dengan kondisi ini,” kata Sekretaris DPC Gerindra Kotim Juliansyah. Juliansyah menuturkan, selain banjir, akses jalan menuju pelosok saat ini tengah rusak parah. Bahkan, terputus karena ada sejumlah kendaraan yang terjebak dalam kubangan lumpur jalan yang rusak tersebut.
”Mulai dari jalan poros Parenggean sampai Telaga Antang, Mentaya Hulu sampai Kuayan, hingga Kecamatan Antang Kalang jalannya rusak parah,” ujar Juliansyah.
Sejumlah kendaraan yang nekat masuk ke jalan rusak justru terbalik. Kendaraan besar itu di antaranya truk CPO hingga truk bermuatan barang dan pupuk. ”Evakuasi satu kendaraan saja perlu waktu berjam-jam. Saat ini jika ingin ke pelosok jangan coba-coba, karena kondisinya sudah rusak berat,” kata dia.
Sejauh ini belum ada upaya Pemprov Kalteng menangani situasi itu, mengingat status jalan itu di bawah kewenangan provinsi. ”Tapi sekarang ini yang perlu bagaimana penanganan cepat. Turunkan alat berat, timbun, dan lain sebagainya, sehingga bisa dilewati. Setidaknya untuk kendaraan logistik,” kata Sekretaris Komisi II DPRD Kotim ini. (ang/ign)