SAMPIT – Wabah Covid-19 di sejumlah daerah dilaporkan kian memburuk. Hal itu ditandai dengan terjadinya peningkatan kasus Covid-19. Situasi tersebut memperlihatkan masih sangat tingginya ancaman penularan virus korona.
Di Kabupaten Barito Utara, hasil swab terhadap dua PDP, yakni RS (55) dan AH (43), dinyatakan positif Covid-19. RS merupakan istri dari S yang meninggal dunia pada 7 Juni lalu, sementara AH sebagai ABK kapal.
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Batara Siswandoyo mengatakan, pihaknya akan melakukan rapid tes kedua kepada pasien positif baru tersebut. Jumlahnya ada mencapai 75 orang.
Dia meminta masyarakat Batara tetap tenang, waspada, dan tidak panik. ”Patuhi arahan pemerintah dan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan,” ujarnya.
Penambahan kasus juga terjadi di Kabupaten Pulang Pisau. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pulpis Muliyanto Budihardjo yang juga Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pulang Pisau, ada penambahan tigas pasien Covid-19. Namun, ada juga penambahan pasien yang sembuh, yakni sebanyak satu orang.
”Sehingga total positif Covid-19 ada 15 orang, sembuh enam orang, meninggal satu orang, dan yang masih dalam perawatan delapan orang,” kata Muliyanto.
Menurutnya, dua dari tiga pasien positif tersebut merupakan anak dari pegawai Puskesmas Pulang Pisau yang sebelumnya positif Covid-19. Seorang lagi merupakan PDP. ”Saat ini para pasien sudah dirawat di RSUD Pulang Pisau, sehingga ada lima orang yang dirawat di rumah sakit itu,” ujarnya.
Tiga orang positif Covid-19 lainnya dirawat di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya. ”Untuk OTG (orang tanpa gejala, Red) bertambah enam orang. Semuanya dari Kecamatan Kahayan Hilir, yakni lima orang Desa Anjir Pulang Pisau dan satu orang Kelurahan Pulang Pisau,” ungkapnya.
Di Kabupaten Kapuas, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kapuas terus bergerak melakukan rapid test ke beberapa kecamatan untuk menjaring warga yang terindikasi Covid-19. Kegiatan itu disambut baik warga Kecamatan Kapuas Barat. Sebanyak 154 warga Kelurahan Mandomai dan sekitarnya antusias mengikuti tes cepat.
Kepala Dinkes Kapuas Apendi mengatakan, dari pelaksaan rapid test massal yang dilakukan di Kelurahan Mandomai, terdapat tiga orang dengan hasil rapid test reaktif. ”Warga yang reaktif akan kami lacak dan di rapid test kembali minggu depan. Apabila hasilnya reaktif lagi, akan dilakukan di swab," katanya.
Penularan Covid-19 jugas masih terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Angka pasien terkonfirmasi positif Covid-19 terus bertambah. Bahkan, dalam seminggu terakhir tercatat ada tiga orang positif Covid-19.
Bupati Kotim Supian Hadi berharap masyarakat tetap waspada terhadap penyebaran virus tersebut. Berdasarkan data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kotim, dari 17 kecamatan terdapat 10 kecamatan yang tersebar orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), dan pasien positif Covid-19.
Kecamatan dengan zona merah atau terdata ada warga positif, yakni Kotabesi, Mentaya Hilir Selatan, Baamang, dan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Data seminggu terakhir, sejak 7 - 14 Juni 2020, jumlah ODP sebanyak 83, PDP tiga orang, dan terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 11 orang.
Rata-rata penambahan, baik ODP, PDP, maupun pasien positif Covid-19 dari rapid test massal yang dilakukan di kawasan pasar atau pusat perbelanjaan. Supian mengingatkan warga, baik pedagang maupun pembeli agar berhati-hati dan waspada saat beraktivitas di pasar dan selalu menerapkan protokol kesehatan agar terhindar dari penularan Covid-19.
Positif
Hasil uji swab warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dari Kabupaten Lamandau yang meninggal Sabtu (13/6) lalu, dinyatakan positif Covid-19. Kepastian hasil swab pasien berinisial K itu diungkap Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Lamandau Hendra Lesmana, Minggu (14/6).
”Ya, benar, sudah kluar hasil swab-nya. Terkonfirmasi positif. Tindakan kami sekarang adalah melakukan tracking dan isolasi terhadap keluarga, kerabat, dan pihak lain yang berkontak langsung dengan mendiang," ungkapnya.
Pasien yang meninggal itu sebelumnya ditetapkan sebagai PDP oleh RSUD Sultan Imanudin Pangkalan Bun dan meninggal akibat Komorbid atau penyakit penyerta berupa kanker. ”Pasien diketahui meninggal di RSUD Sultan Imanudin Pangkalan Bun pada Sabtu (13/6) pukul 08.00 WIB,” lanjut Hendra.
Menurutnya, hasil swab pertama negatif. Sebelum hasil swab kedua, keluar pasien meninggal dunia dan langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Km 9 Jalan Trans Kalimantan sekitar pukul 16.30 WIB.
Direktur RSUD Lamandau Ning Agustina mengatakan, pihaknya membantu proses penguburan pasien dengan standar prosedur Covid-19. ”Pasien tersebut asal Lamandau, namun saat kami rujuk ke Pangkalan Bun bukan sebagai pasien Covid, tetapi karena sakit kanker," ujarnya.
PDP itu semula tidak masuk data pantau gugus tugas Covid-19 Lamandau, karena yang bersangkutan dirawat di RSSI dengan keluhan riwayat sakit kanker. Namun, dari data yang dirilis media center Covid-19 Lamandau , jumlah pasien Covid-19 telah bertambah 1 orang menjadi total 17 orang, sembuh 3 orang, dan meninggal 1 orang . Kemudian, PDP 4 orang, 132 orang OTG, dan 10 orang ODR. (mex/sla/viv/der/yn/ign)