SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Selasa, 21 Juli 2020 09:05
Curigai Hasil Rapid Test Nonreaktif, Hasil Swab Ternyata Positif

Kesaksian Penderita Covid-19 yang Sembuh

AKHIRNYA SEMBUH: Ningsih Dannari saat menjalani perawatan di ruang isolasi RS Kusuma Pangkalan Bun.(IST/RADAR SAMPIT)

Kehidupan para penderita Covid-19 berubah drastis setelah terjangkit. Mereka harus menjalani karantina berhari-hari lamanya. Berikut kisah pasien berhasil sembuh dari penyakit itu.

 KOKO SULISTYO, Pangkalan Bun

Ningsih Dannari (39), warga Jalan Ahmad Yani, Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, terjangkit virus korona baru penyebab Covid-19 bersama suaminya, R (46), serta dua anaknya (6) dan N (17).

Dia bersama keluarganya dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Kusuma Pangkalan Bun selama 11 hari sebelum dinyatakan sembuh setelah dua kali menjalani uji swab yang hasilnya negatif. Saat ini, tinggal anak tertuanya N yang masih harus berjibaku melawan Covid-19 karena dua kali uji swabnya masih positif.

Menurut perempuan yang sehari-hari dipanggil Ningsih itu, virus korona memang berbahaya. Masyarakat harus patuh dan disiplin menerapkan protokol kesehatan bila tidak ingin terpapar Covid-19.

Ningsih bersama kedua anaknya tertular dari suaminya yang sehari-hari menjalankan aktivitas sebagai pedagang di Pasar Indra Sari Pangkalan Bun. Saat itu, dia mengalami gejala flu berat, bahkan sampai kehilangan indra penciumannya.

Dengan gejala klinis Covid-19 yang ia alami, dengan kesadaran penuh ia bersama kedua anaknya menjalani pemeriksaan rapid test, namun hasilnya nonreaktif. Meski demikian, hasil tes tersebut bukan membuatnya senang.

Dia heran dan curiga dengan akurasi hasil tes cepat tersebut. Bahkan, dokter paru-paru pun berpikiran sama dengannya, sehingga diambil keputusan untuk langsung diambil sampel swab.

Sembari menunggu hasil swabnya keluar, Ningsih bersama suami dan kedua anaknya menjalani karantina mandiri di rumahnya sejak 26 Juni - 8 Juli 2020. Ketika hasilnya keluar, dia bersama keluarganya dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

Hasil tersebut bukan lantas membuat Ningsih dan keluarganya merasa tertekan, rendah diri, takut dikucilkan, dan lain sebagainya. Namun, dia juga bersyukur, karena virus korona dapat terdeteksi lebih cepat, sehingga penanganan dan pengobatannya juga lebih cepat dilakukan.

”Suami saya memang sehari-hari di pasar dan saya akui kami tertular oleh suami yang memang lalai mengenakan masker saat berinteraksi dengan banyak orang di pasar," bebernya, Senin (20/7).

Selama isolasi, tuturnya, penanganan dari tenaga kesehatan terhadap dirinya, suami, dan kedua anaknya begitu luar biasa. Begitu pula dengan dokter yang merawatnya. Bahkan, sejak isolasi di rumah, pelayanan yang ramah sudah dia rasakan.

Saat masa perawatan, dia benar-benar merasakan berbahayanya virus tersebut. Bahkan, ada seorang pria lanjut usia dan terpapar Covid-19 menjalani perawatan tanpa ditemani seorang pun keluarganya. Dia melihat pria tersebut dalam kondisi sangat kepayahan.

Setelah dinyatakan sembuh, Ningsih mempunyai dorongan dalam dirinya untuk membeberkan pengalaman pribadinya sebagai edukasi pada masyarakat agar tidak meremehkan virus korona.

Dia juga merasa heran ketika ada segelintir orang yang mengatakan virus korona merupakan bagian dari konspirasi dan bohong. Dia juga menyesalkan adanya statemen bahwa rumah sakit mencari keuntungan dari pandemi Covid-19.

”Jangan sampai ada yang mengabaikan virus tersebut. Pemerintah membuat aturan terkait protokol untuk dipatuhi. Di pasar, begitu banyak orang mengabaikan dengan tidak menggunakan masker," keluhnya.

Dia berharap hal yang menimpa dirinya dan keluarga menjadi pelajaran bagi masyarakat. Apabila tidak mematuhi imbauan pemerintah, bukan hanya diri mereka sendiri yang kena, tetapi menularkan kepada keluarga serta masyarakat lainnya.

Jangankan masyarakat biasa, lanjut Ningsih, tenaga kesehatan dengan APD lengkap pun bisa terpapar, yakni dua orang dari Puskesmas. ”Awal saya diisolasi, pasien terbanyak dari pasar. Kemudian saat saya dinyatakan sembuh dan pulang ke rumah, saya lihat masih ada yang dari Puskesmas Natai Pelingkau dan Puskesmas Madurejo yang dirawat," tandasnya. (***/ign)


BACA JUGA

Jumat, 11 Juli 2025 17:49

Wabup Ingatkan Warga Waspadai Korsleting Listrik

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menunjukkan kepedulian terhadap…

Jumat, 11 Juli 2025 17:48

Kotim Belum Tindak Angkutan ODOL, Masih Tahap Sosialisasi

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melalui Dinas Perhubungan…

Jumat, 11 Juli 2025 17:47

185 Koperasi Siap Dukung Perekonomian Desa

SAMPIT – Program pembentukan Koperasi Merah Putih yang digagas pemerintah…

Kamis, 10 Juli 2025 17:18

UMKM Kotim Minim Izin Edar PSAT

SAMPIT - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyoroti masih minimnya…

Kamis, 10 Juli 2025 17:18

Pemkab Kotim Gencarkan Pemberian Makanan Tambahan untuk Tekan Stunting

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus memperkuat upaya…

Kamis, 10 Juli 2025 17:17

Pemkab Siapkan 67 Kegiatan Pemeliharaan Jalan

SAMPIT — Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melalui Dinas Sumber…

Kamis, 10 Juli 2025 17:17

Kepengurusan Baru KONI Kotim Diharapkan Rangkul Generasi Muda

SAMPIT - Harapan besar disematkan kepada calon ketua dan pengurus…

Rabu, 09 Juli 2025 10:51

Sekolah Rakyat Rintisan Segera Dibangun di Kotim

SAMPIT – Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan…

Rabu, 09 Juli 2025 10:50

Inovasi SOPD Masih Minim

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyoroti masih rendahnya…

Rabu, 09 Juli 2025 10:50

Pemkab Turunkan Alat Berat untuk Benahi Akses ke TPA

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus menunjukkan keseriusan…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers