PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menyiapkan 300 ekor sapi kurban untuk dibagikan ke kabupaten dan kota saat Hari Idul Adha nanti.
Pemprov sendiri menyiapkan jenis sapi Bali dan Brahman Cross, yang dikenal memiliki bobot lebih besar dari sapi lokal lainnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng Fahrizal Fitri mengatakan, bantuan tersebut merupakan salah satu bentuk kepedulian pemerintah kepada seluruh masyarakat, khususunya pada masa pandemi Covid-19 sekarang ini.
“Akibat Covid-19 sekarang ini membuat daya beli masyarakat turun. Kita harapkan bantuan 300 ekor sapi nantinya didistribusikan ke kabupaten kota ini dapat bermanfaat bagi masyarakat,” katanya, Senin (27/7).
Tidak hanya dari Pemprov, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran secara pribadi juga akan menyalurkan sapi kurban berjenis Limosin dengan bobot 1,1 ton. Dengan banyaknya sapi kurban tersebut, diharapkan mampu menjadi stimulan bagi masyarakat.
“Dengan adanya stimulan seperti ini, kita harapkan di Hari Raya Idul Adha semua bisa merayakan, bisa menikmati daging kurban yang akan disalurkan ke masjid-masjid untuk didistribusikan ke masyarakat,” ucapnya.
Pemprov nantinya juga menyalurkan sapi kurban bantuan dari Presiden RI Joko Widodo. Bantuan sapi dari kepala negara tersebut berjenis Simental dengan usia 3,5 tahun dan bobot 1,2 ton.
“Sama seperti tahun-tahun lalu, Presiden RI juga menyalurkan bantuan sapi kurban termasuk untuk Kalteng. Bantuan ini nantinya akan dibagikan untuk masyarakat di Kota Palangka Raya,” katanya.
Sapi kurban ini menurut rencana dipotong di rumah pemotongan hewan (RPH) Kalampangan Kota Palangka Raya dan akan diserahkan ke Masjid Aqidah di Jalan Tambun Bungai untuk selanjutnya dibagikan kepada warga yang berhak.
Pemprov memastikan siap mendistribusikan sapi kurban ini yang akan diserahkan pada tanggal 31 Juli 2020 siang. Sapi kurban bantuan Presiden yang akan diserahkan ini sudah dinyatakan sehat oleh dinas terkait dan kondisinya baik.
“Sebagaimana keinginan Presiden, sapi bantuan yang diserahkan diutamakan berkualifikasi Ongole atau sapi lokal lainnya dengan bobot sapi berkisar 800-1.000 kilogram. Yang pasti, sapi harus dinyatakan sehat oleh dinas terkait dan diutamakan sapi peternak lokal,” pungkasnya. (sho/fm)