SERUYAN – Bencana banjir melanda 68 desa yang tersebar di Kabupaten Seruyan. Sebanyak 7.884 kepala keluarga (KK) dan 27.239 jiwa terdampak banjir. Aktivitas sosial dan ekonomi warga pun terganggu. Menyikapi musibah ini, Musirawas Group melalui PT Musirawas Citraharpindo dan PT Sumur Pandanwangi Hanau menyalurkan bantuan untuk warga di 13 desa. Bantuan berupa lima belas ton beras, mie instan, kopi, teh, gula, telur, air minum, dan pakaian.
Kabag Humas Musirawas Group Anwaryono mengatakan, bantuan untuk 13 desa disalurkan dua tahap. Bantuan tahap pertama berupa mie instan, air mineral, teh, kopi, gula, telur, dan pakaian bekas layak pakai. Sedangkan bantuan tahap kedua berupa beras 15 ton yang bersumber dari dana CSR Musirawas Group. Masing-masing kepala keluarga terdampak banjir mendapat lima kilogram beras.
”Bantuan sudah disalurkan sejak Jumat 18 September,” ucap Anwaryono saar diwawancarai Radar Sampit, Kamis (24/9).
Menurutnya, bencana banjir di sepanjang Sungai Seruyan, khususnya di Kecamatan Hanau dan Danau Seluluk tahun ini sangat jauh beda dengan sebelumnya. Warga sudah tertekan oleh pandemi Covid-19, ditambah lagi musibah banjir.
”Banyak yang tinggal di pengungsian dan kesulitan mendapatkan bahan pangan. Ini yang membuat Musirawas Group untuk segera bergerak memberikan bantuan,” ucap Anwaryono.
PT Musirawas Citraharpindo memberikan bantuan untuk enam desa, yakni Desa Asam Baru, Tanjung Hara, Rungau, Terawan, Lanpasa, dan Bangkal. Sedangkan PT Sumur Pandanwangi-Hanau menyalurkan bantuan untuk tujuh desa, yakni Derangga, Bahaur, Pembuang Hulu I, Pembuang Hulu II, Paring Raya, Manggana, dan Parang Batang.
Kepala Bagian Kemitraan Masyarakat Musirawas Group M Irfan Hafid menambahkan, bantuan yang disalurkan Musirawas Group merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap kondisi masyarakat sekitar.
”Kami telah salurkan bantuan untuk meringankan beban warga yang terdampak banjir. Semoga bermanfaat dan dapat meringankan beban warga,” ujar Irfan.
Menurutnya, Musirawas Group juga selalu memberi perhatian kepada kelestarian lingkungan di sekitar perusahaan beroperasi. Ada delapan bidang yang tersusun dalam program CSR, salah satunya bidang kebencanaan. Bidang ini merupakan antisipasi sosial terhadap perubahan kualitas lingkungan yang berdampak terhadap masyarakat sekitar.
Irfan menerangkan, kebencanaan merupakan bagian dari risiko berkembangnya relasi sosial antara manusia dengan tempat hidupnya. Sehingga sangat penting untuk selalu mengupayakan langkah langkah antisipatif maupun kegiatan yang bersifat taktis menjadi program tanggung jawab sosial perusahaan.
Sementara itu Kepala Desa Asam Baru Rubianto menyampaikan terima kasih kepada PT Musirawas Citraharpindo dan pemerintah daerah yang telah memberikan bantuan kepada warga terdampak banjir. ”Kami telah menerima bantuan dari perusahaan kelapa sawit, salah satunya Musirawas. Bantuan sudah kami salurkan kepada seluruh warga terdampak banjir,” ujar Rubianto.
Hal serupa disampaikan Kepala Desa Tanjung Hara Idiy. Warganya telah menerima bantuan dari Bupati Seruyan, anggota dewan, dan perusahaan sawit seperti Musirawas dan Sinarmas. ”Bantuan sudah kami serahkan kepada warga. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantua desa kami,” ungkap Idiy.
Ucapan terima kasih dan penghargaan juga disampaikan Sekretaris Camat Hanau Igin kepada PT Sumur Pandanwangi yang telah membantu warga yang terdampak banjir. Kepedulian PT Sumur Pandanwangi bisa menjadi contoh bagi perusahaan sawit lainnya yang beroperasi di Seruyan.
Secara terpisah, Kepala BPBD Seruyan Agung Sulistiyono meminta perusahaan besar swasta berkoordinasi dengan BPBD saat penyaluran bantuan. Hal ini dimaksudkan agar pembagian bantuan bisa lebih merata dan BPBD bisa memberikan saran kepada donatur mengenai wujud bantuan yang paling dibutuhkan warga.
Kendati demikian, pihaknya tetap mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada perusahaan yang telah membantu masyarakat terdampak banjir di Seruyan. Secara keseluruhan hampir semua desa telah mendapat bantuan. "Hampir semua sudah tercover," katanya. (adv/ald/yit)