KOTAWARINGIN LAMA – Debit air Sungai Lamandau di wilayah Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam), Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), terus menurun. Pada 21 September lalu, kedalaman air yang berada pada empat meter lebih, kini turun menjadi 3,7 meter pada Minggu (27/9).
Meski demikian, kondisi itu diperkirakan tidak berlangsung lama. Pasalnya, kabar ancaman naiknya debit air telah muncul di kawasan hulu Sungai Lamandau yang mengalir ke Kotawaringin Lama.
Peningkatan debit air di bagian hulu disampaikan warga Kolam H Nafian Suri. Menurutnya, berdasarkan informasi di media sosial, di Desa Sekoban, Kecamatan Lamandau, Kabupaten Lamandau, dalam kurun waktu 24 jam ada penambahan kedalaman air 1,5 meter.
”Dalam dua hari terakhir Kotawaringin Lama hampir sepanjang hari diguyur hujan dan ada juga info dari Kades Sekoban, ada penambahan kedalaman air 1,5 meter," kata Nafian Suri.
Terpisah, Merati, warga Desa Bayat, Kecamatan Belantikan Raya, Kabupaten Lamandau yang pernah tinggal di Kolam melalui akun Facebook, mengingatkan warga Kolam waspada datangnya banjir.
”Buat saudara-saudara ku di daerah hilir (Sungai Lamandau), terutama Kotawaringin, waspada dengan banjir. Banyu (air) di hulu naik," tulis Merati di status Facebook-nya.
Menyikapi informasi kenaikan air, Camat Kolam Nahwani mengatakan, kemungkinan info ancaman banjir itu ada, karena beberapa hari terakhir intensitas hujan masih tinggi.
Untuk itu, Nahwani meminta warga waspada dan siap-siap membuat nangkat atau panggung darurat di dalam rumahnya. ”Selain siap-siap, mari kita berdoa adanya peningkatan kedalaman air ini tidak mengakibatkan limpahan air yang parah," imbaunya, seraya menambahkan saat ini masih ada puluhan rumah warga yang terendam banjir.
Sementara itu, saat ini sebagian warga Kolam telah membersihkan rumah, termasuk membongkar panggung darurat di dalam rumahnya. ”Sudah tiga hari yang lalu nangkatnya dibongkar dan bersih-bersih bekas banjir dan sekarang dapat info bagian hulu Sungai Lamandau kembali naik airnya," tutur Noman (56), warga Kotawaringin Hilir (Kohil).
Warga lainnya, Ifan (35), juga mengaku telah membersihkan rumahnya, namun harus kembali siap-siap membuat panggung darurat lagi apabila limpahan air dari hulu Sungai Lamandau.
”Hari ini (kemarin, Red) airnya naik lagi dan warna air di Sungai Lamandau kembali keruh yang menandakan di bagian hulu ada kenaikan," ujar Ifan. Menurutnya, selama 2020 sudah tiga kali terjadi banjir, namun rumah yang ditempatinya baru dua kali terendam. (gst/sla/hgn/ign)