PALANGKA RAYA – Dikeroyok enam orang, Haris Fadillah (33) warga Jalan Hiu Putih Palangka Raya ini harus terbaring lemah di Rumah Sakit Bhayangkara.
Karyawan PT Shileneo itu ditendang, dipukul, diinjak hingga dibanting yang dilakukan diduga oleh pria bernama Ucu, Giman dan kawan-kawan.
Mereka merupakan koordinator lapangan CV Dua Putra Pratama Mandiri (DPPM). Insiden terjadi di Desa Sungai Hayu, Kecamatan Kapuas Hulu, Kabupaten Kapuas, Selasa (19/4) sekitar pukul 14.30 WIB.
Korban mengalami geger otak dan masih menjalani perawatan medis di rumah sakit milik kepolisian.
Haris mengatakan ia dengan enam pelaku pengeroyokan tidak memiliki permasalahan sebelumnya. Dirinya bahkan tidak sempat melakukan perlawanan saat dikeroyok.
“Saya hanya kenal Ucu dan Gimin, mereka korlap lapangan, empat lainya tidak kenal,” tutur Haris yang ditemui di rumah sakit, Rabu (20/4).
Haris menceritakan saat itu dirinya sedang bersiap melakukan aktivitas seperti biasa. Kemudian datang enam pelaku dan langsung mengeroyok hingga tak mampu melawan.
---------- SPLIT TEXT ----------
“Pas datang, dia tanya nama saya dan langsung dikeroyok. Setelah itu mereka pergi,” cerita korban.
Kata Haris, ia dan keluarga sebenarnya berniat melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Kapuas. Karena ketakutan diancam dan mempertimbangkan keselamatan jiwa. Oleh keluarga dibawa ke Palangka Raya dan melapor ke Polda Kalteng.
“Pas mau lapor ke Polda, ternyata kondisi saya tidak memungkinkan hingga dirawat. Saya sering muntah-muntah dan tak berdaya,” ujar korban didampingi sang istri Siti Komah dan ketua LSR Agantis.
Sementara, Siti Komah berharap polisi bisa mengusut aksi premanisme terhadap suaminya. Sebab, suaminya tulang punggung keluarga. “Saya tidak terima, mohon kepolisian bertindak,” harap Siti sambil menggendong anaknya.
Menanggapi hal ini, Kepala Bagian Administrasi CV DPPM, Saiful menerangkan pihaknya terus memantau kondisi korban. Ia pun membenarkan bahwa Giman dan Ucu adalah karyawan CV DPPM.
“Giman dan Ucu sebagai koordinator lapangan. Kami tidak tahu apakah ini terkait dengan perusahaan atau tidak,” ujar Saiful saat menjenguk korban. (daq/fm)