SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Sabtu, 23 April 2016 21:59
Hutan Kalimantan Habis, Ini Biang Keroknya
Ilustrasi (ISTIMEWA)

SAMPIT – Hancurnya kawasan hutan di sebagian wilayah Kalimantan dituding akibat investasi besar-besaran di sektor perkebunan dan pertambangan. Pemerintah daerah dinilai tidak berpikir jangka panjang mengenai dampak dari pemberian izin tersebut. Kawasan hutan di Kotawaringin Timur (Kotim) adalah salah satu yang terparah. Sudah berada di titik nadir.

”Itu memang akibat dari investasi di sektor kehutanan yakni perkebunan dan pertambangan. Sektor ini cukup menguras luasan hutan kita yang sebelumnya masih bisa diandalkan,” ujar Ketua DPRD Kotim Jhon Krisli, Jumat (22/4).

Jhon menilai penipisan hutan hingga kritis akibat kebakaran hutan dan lahan, masih bisa terbilang tidak seberapa. Dan itu, kata dia, bisa dibuktikan dengan data dan fakta. Karena itu dia sangat mendukung spirit Presiden Joko Widodo yang sudah memikirkan nasib sektor kehutanan ke depannya.

Jhon Krisli juga mengaku tengah menunggu keseriusan pemerintah daerah mengevaluasi perizinan perusahaan besar swasta kelapa sawit dan pertambangan. Sebab posisi pemerintah selaku pengawas wajib mengevaluasi perizinan yang tidak sesuai perundang-undangan.

---------- SPLIT TEXT ----------

”Kami sangat mendukung dan berharap segera dibentuk tim yang melibatkan seluruh SKPD (satuan kerja perangkat daerah) terkait. Harapan kami nanti ada hasil, tidak sekadar membentuk tim. Kalau ada yang tidak sesuai dengan peraturan, ya cabut saja izinnya," ujar Jhon.

Politikus PDI Perjuangan itu membuka kembali hasil laporan panitia khusus evaluasi perizinan perkebunan kelapa sawit yang dibentuk DPRD pada 2006-2007 silam. Saat itu  pansus hingga jilid II di bawah kepemimpinan Kemikson F Tarung sudah bekerja di lapangan dan menemukan berbagai indikasi pelanggaran aturan. Kemudian dibuat rekomendasi kepada pemerintah daerah.

Namun rekomendasi dan data pelanggaran yang diberikan itu berakhir sia-sia. Padahal kegiatan pansus itu dibiayai dari APBD Kotim.

Temuan pansus kala itu, misalnya, izin perusahaan hanya 15.000 hektare, tapi yang ditanam sampai 17.000 hingga 18.000 hektare. Bahkan ada perusahaan yang sudah beroperasi duluan sebelum memiliki legalitas. (ang/dwi)


BACA JUGA

Jumat, 09 Mei 2025 17:38

Apresiasi Panen Bioflok untuk Ketahanan Pangan

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyambut baik upaya…

Jumat, 09 Mei 2025 17:36

Dinkes Kotim Siagakan Obat dan Layanan Kesehatan Hadapi Penyakit Musiman

SAMPIT – Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Dinkes Kotim) meningkatkan…

Jumat, 09 Mei 2025 17:35

Prioritaskan Jemaah Lansia, Pemberangkatan Calon Haji Kotim Lewat Udara

SAMPIT – Sebanyak 218 calon haji asal Kotawaringin Timur (Kotim)…

Jumat, 09 Mei 2025 17:25

Pabrik Pakan Ikan Beroperasi, Harga Lebih Murah

SAMPIT - Pabrik pakan ikan milik Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur…

Jumat, 09 Mei 2025 17:23

Kader PKK Miliki Peran Mulia

SAMPIT — Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor menegaskan pentingnya peran…

Jumat, 09 Mei 2025 17:23

Dharma Santi Momentum Pererat Kerukunan dan Persaudaraan

SAMPIT — Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendorong generasi muda…

Jumat, 09 Mei 2025 17:22

Peningkatan Jalan Kandan–Camba Tertunda

SAMPIT — Warga Kecamatan Kotabesi, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), kembali…

Rabu, 07 Mei 2025 17:31

Bupati Rencanakan Pelebaran Jalan Muchran Ali

SAMPIT — Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berencana memperbaiki infrastruktur…

Rabu, 07 Mei 2025 17:30

Jambore PKK Diikuti Ratusan Peserta

SAMPIT – Setelah tertunda dua tahun akibat keterbatasan anggaran, Jambore…

Rabu, 07 Mei 2025 17:30

Halikinnor Pimpin Gotong Royong

SAMPIT — Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor turun langsung memimpin…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers