SAMPIT – Anggota Komisi III DPRD Kotim Cici Desiliya mendukung adanya rencana Pemkab Kotim melakukan tes urine di kalangan pelajar Kotim. Dengan demikian, pelajar yang terindikasi sebagai pengguna narkoba bisa diketahui dan dipetakan secara komprehensif.
”Kami sangat mendukung pemberantasan narkoba, apalagi ada rencana untuk melakukan tes narkoba di kalangan pelajar itu juga sangat baik untuk membentengi generasi muda di Kotim ini,” ujar Cici Desiliya kepada Radar Sampit, Jumat (29/4).
Menurut Cici, momentum penerimaan siswa baru tahun ini bisa dijadikan sebagai ajang untuk menyeleksi siswa yang terindikasi sabu. Surat keterangan bebas narkoba bisa menjadi salah satu syarat.
”Kami berharap perangi narkoba jangan hanya jadi slogan tapi mulai dari segala lini harus kita terapkan upaya untuk menekan peredarannya, Pasalnya, narkoba di kalangan pelajar ini bisa menjadi pangsa pasar yang menjanjikan. Tugas berat kita membentengi agar pelajar tidak masuk ke daftar pasar obat haram tersebut,“ tegas Cici.
Sekda Kotim Putu Sudarsana sebelumnya menginstruksikan agar kepala sekolah mempersiapkan segala sesuatu untuk kepeluan tes narkoba tersebut. ”Saya instruksikan semua kepala sekolah untuk menyediakan anggaran tes urine siswa. Ini instruksi,” kata Putu.
Berdasarkan data dari Badan Narkota Nasional Provinsi Kalteng, ada daerah di Kalteng tertinggi kasus penyalahgunaan narkoba, yakni Kota Palangka Raya, Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, dan Gunung Mas. Kotim menempati urutan satu tertinggi peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
Data BNN Provinsi Kalteng, jumlah pengguna narkoba di provinsi dari tahun ke tahun terus meningkat. Pengguna narkoba pada 2004 terdata sebanyak 21.863 orang, 2008 sebanyak 26.237 orang, 2011 sebanyak 34.543 orang, 2012 sebanyak 35.484 orang, dan 2014 sebanyak 35.811 orang
Bupati Kotim Supian Hadi prihatin tingginya peredaran narkoba di Kotim. ”Saya juga merasa miris melihat Kotim menjadi kabupaten tertinggi untuk pengguna narkoba. Ini mesti kita perangi bersama, semua jajaran di pemerintah sudah kami instruksikan untuk bersinergi memeranginya,” ujar Supian. (ang/ign)