PALANGKA RAYA – Sumber daya manusia (SDM) pegawai negeri sipil (PNS) di Kalimantan Tengah dinilai masih tertinggal dibandingkan dengan di Jawa, Sumatra, Sulawesi. Perlu 10 tahun bagi Kalimantan untuk mengembangkan SDM guna mengejar ketertinggalan tersebut.
”Kapasitas dan kualitas SDM kita sangat lemah, khususnya aparatur sipil negara. Kita ini tertinggal sepuluh tahun dari daerah Jawa dan lima tahun dari daerah Sumatera. Kita hampir sejajar hanya dengan Indonesia Timur," kata Kepala Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur III Lembaga Administrasi Negara Samarinda Mariman Darto, baru-baru ini.
Menurut Mariman, di Kalimantan ada sebanyak 11.154 aparatur yang belum mengikuti Diklatpim, sementara di Kalteng sekitar 2.846 aparatur. PNS yang belum mengikuti Diklatpim, katanya, kehilangan kesempatan bersaing.
”Total 11.154 orang tersebut belum bisa didiklatkan dalam waktu dekat. Kita membutuhkan waktu sepuluh tahun untuk mendiklatkan mereka semua. Di Kalteng ada 2.846 orang yang masuk dalam antrean diklat. Mereka ini kehilangan kesempatan bersaing," ucapnya.
Sementara itu, Kepala LAN RI Adi Suryanto mengatakan, pihaknya akan mempermudah Diklatpim bagi aparatur. Dia berjanji akan memprioritaskan Kalimantan untuk Diklatpim. ”Diklatpim IV silakan latihan di kota saja. Kita akan permudah untuk pelaksanaannya agar aparatur kita bisa lebih baik dalam pelayanan. Untuk Kalimantan, khususnya Palangka Raya, Diklatpim II akan kita prioritaskan," tandasnya. (arj/ign)