PALANGKA RAYA – Harga jual karet dan rotan sebagai hasil pertanian yang menjadi andalan masyarakat Kalimantan Tengah (Kalteng) saat ini sedang dalam kondisi lesu. Ini juga membuat terpuruknya ekonomi masyarakat di daerah itu. Pemerintah dalam hal ini sudah melakukan berbagai upaya guna menstabilkan harga jula karet dan rotan tersebut.
Menyikapi kenyataan itu, kalangan DPRD Kalteng juga turut bersuara meminta pemerintah setempat untuk membentuk badan penyangga yang nantinya berfungsi menampung hasil karet dan rotan petani di saat harga yang sedang fluktuatif saat ini.
“Karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak, jadi harga karet dan rotan yang sedang turun adalah masalah. Kita tahu sebagian besar masyarakat Kalteng menggantungkan hidupnya dari hasil bertani karet dan rotan,” kata anggota Komisi B Edy Rosada belum lama ini.
Politisi PAN ini menambahkan, badan penyangga yang dimaksud bisa berupa badan usaha milik daerah (BUMD) dan jenis lain yang diyakini dengan keberadaannya akan mampu memberikan angin segar bagi petani.
“Dengan kebijakan tersebut barulah akan memperlihatkan keseriusan pemerintah daerah dalam membantu masyarakatnya. Karena Selama inikan kita belum melihat upaya kongkrit dari pemerintah kita baik itu Pemprov Kalteng maupun kabupaten dan kota bagaimana mengatasi harga karet dan rotan ini,” tegasnya.
Harga karet dan rotan saat ini sudah tidak lagi sebanding dengan kebutuhan pokok yang sekarang ini semakin melambung tinggi. Sudah jelas, sebut Edy, masalah itu membuat jeritan ditengah masyarakat. Oleh sebab itu, pemerintah sebagai pihak pengambil kebijakan harus segra membuatkan solusi nyata.
Akibat harga yang merosot tajam, tidak sedikit petani karet dan rotan yang enggan memanen hasil perkebunannya. Maka dari itu pemerintah dituntut mampu memberikan atau membuat kebijakan bagaimana melindungi para petani karet dan rotan di Kalimantan Tengah.
“Saya mengharapkan agar pemerintah kabupaten dan kota bisa membentuk badan penyangga. Dua hasil pertanian itu sekarang ini seakan tak ada harganya. Masalah karet dan rotan inikan masalah yang sangat kruasial di Kalteng. Karena itu kita mengharapkan badan penyangga,” ucapnya. (sho/vin)