PALANGKA RAYA - Matinya sejumlah ikan keramba milik petani ikan keramba di kawasan Sungai Kahayan ternyata disebabkan karena adanya limbah. Hal itu terungkap saat Anggota DPRD Kota Palangka Raya melakukan reses ke Kelurahan Pahandut Seberang Palangka Raya.
Masyarakat di Pahandut Seberang yang kebanyakan bertani ikan keramba keluhkan banyaknya ikan mati mendadak. Namun, dari Dinas Perikanan Kota Palangka Raya menyebutkan matinya ikan karena kondisi air yang tidak baik dan penuh perasit atau dikenal dengan air monas.
Pegawai Dinas Perikanan, Heriyanto yang hadir dalam reses mengatakan, pihaknya telah mengambil sampel air Sungai Kahayan pasca matikan ikan secara mendadak. Setelah dilakukan uji sementara, ternyata penyebab matinya ikan karena air tercemar dan berperasit.
"Penyebab sementara itu air kita tercemar. Namanya air monas yang artinya air yang menggandung bakteri dan perasit. Itu terjadi karena air Sungai Kahayan tercemar limbah," tegasnya.
Namun, untuk limbah yang mencemari Sungai Kahayan masih belum diketahui. Pasalnya, instansi terkait baik dari Pemkot dan Pemprov masih melakukan uji lab.
"Ya memang ada Limbah. Namun, limbah masih dalam penelitian," tandasnya. (arj)