PALANGKA RAYA – Kekesalan terdengar pada nada suara Penjabat (Pj) Gubernur Kalteng Hadi Prabowo usai memimpin upacara Peringatan ke-108 Hari Kebangkitan Nasional di halaman kantor Gubernur, Jumat (20/5).
Ia menyebut lebih baik pengedar narkoba yang tertangkap di wilayah Kalteng ditembak mati saja, mengingat korban dan kerugian terhadap anak bangsa yang sudah ditimbulkannya.
“Itu harus dibasmi (narkoba, Red) Kapan perlu pengedar itu ditembak mati saja. Itu sangat merugikan (pengedar, Red) kita. Pengedar itu sangat merusak sekali keberadaannya. Berapa banyak korban dn kerugian yang ditimbulkan,” tegasnya dengan nada kesal.
Karena itu ia mengingatkan kembali dengan spirit Kebangitan Nasional menjadi kewajiban seluruh komponen bangsa Indonesia untuk menjaga, dan memelihara tegaknya NKRI terhadap gangguan apapun baik dari luar maupun dari dalam. Termasuk bahaya dari pengedar narkoba dan masukan paham terorime di Bumi Tambun Bungai.
Bicara soal terorisme, sebelumnya saat membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, dikatakan, melalui kemajuan teknologi digital paham radikalisme dan terorisme mendapatkan medium baru untuk penyebaran paham dan prakteknya. Ini menjadi sebuah tantangan yang tidak boleh terlambat diantisipasi.
“Karena itu dengan tema Kebangkitan Nasional kita ingin menunjukkan tantangan apapun saat ini harus kita jawab dengan memfokuskan diri pada kerja nyata. Masyarakat Kalteng harus terus bangkit dan bekerja keras untuk kemajuan seKalteng,” pungkasnya.
Sementara tema Kebangkitan Nasional ke-108 adalah; “Mengukir Makna Kebangkitan Nasional dengan Mewujudkan Indonesia yang Bekerja Nyata, Mandiri dan Berkarakter” (vin)