PANGKALAN BANTENG – Korban pencabulan ayah kandung meninggalkan rumahnya. Korban pergi bersama suaminya, AP, diduga sudah tidak lagi di Pangkalan Banteng.
Sempat menyebar kabar di tengah-tengah masyarakat bahwa korban sengaja disembunyikan oleh keluarga tersangka untuk memperlambat proses hukum yang kini sedang digarap Polsek Pangkalan Banteng.
Di rumah keluarga AP tempat mereka berdua tinggal rupanya sudah tidak ada lagi. Pakaian dan juga barang berharga sudah diangkut.
Rasidi, paman AP, mengungkapkan bahwa korban dan suaminya saat ini ikut saudara tersangka. Dan kabarnya akan diberi pekerjaan agar saat istrinya melahirkan nanti sudah memiliki cukup biaya.
”Informasinya ikut paman dari korban. Bisa dibilang dia adik tersangka. Katanya ikut kerja di Kumai. Tapi benar atau tidak, kami belum tahu kepastiannya,” ujarnya, Senin (23/5) siang.
Kini keluarga khawatir dengan keadaan korban dan suaminya. Sebab sangat mungkin ada intimidasi dan pengancaman atau bahkan perlakuan lebih buruk lagi kepada keduanya setelah skenario pencabutan laporan terhadap tersangka tidak berhasil.
”Nomor HP suami korban masih bisa dihubungi, tapi di telepon tidak diangkat. Kami hanya bisa berhubungan dengan adik tersangka itu saja. Kami ingin polisi bisa memantaulah kondisi korban dengan suaminya. Takutnya terjadi sesuatu dengan mereka,” tambahnya.
Kepolsek Pangkalan Banteng Ipda Imam Sahrofi melalui Kanitreskrim Aiptu Hendrik Purnomo membenarkan hal tersebut. Pihaknya masih memantau keberadaan korban dan juga suaminya.
”Kita sudah monitor terus keberadaan mereka dan kita akan jaga keselamatan korban beserta suami. Proses hukum kasus ini masih terus berjalan,” katanya. (sla/yit)