SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Rabu, 25 Mei 2016 18:43
KETERLALUAN..!! Wanita Diperkosa Setiap Dua Jam Sekali
Ilustrasi (ISTIMEWA)

SAMPIT – Kasus pemekosaan di Indonesia tergolong tinggi. Setiap dua jam sekali, terjadi pemerkosaan dan pelakunya rata-rata anak di bawah umur. Kejahatan seksual melonjak drastis mencapai 72 persen di akhir tahun 2015. Pemicu utamanya minuman keras dan situs pornografi yang bebas diakses anak.

”Setiap dua jam sekali satu orang perempuan diperkosa. Belum lagi seks bebas yang terjadi di masyarakat kita. Sedih dan miris jika melihat data dari KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Red),” ujar sekertaris LBH Khatulistiwa Sampit Agus Sugianto, Selasa (24/5).

Berdasarkan data Komnas Perlindungan Perempuan dan Anak Indonesia (KPAI) melalui Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Khatulistiwa Sampit, bentuk kekerasan seksual tertinggi adalah kasus pemerkosaan. Catatan akhir KPAI tahun 2015, pemerkosaan meningkat tajam dari tahun 2014.

Pada 2015, kasus pemerkosaan terjadi sebanyak 72 persen atau 2.399 kasus, pencabulan 18 persen atau 601 kasus, dan pelecehan seksual 5 persen atau 166 kasus. Jumlah tersebut sangat tinggi dibanding 2014, yakni kasus kekerasan seksual hanya di bawah 50 persen.

Menurut Agus, pemicu utama tingginya kasus pemerkosaan adalah minuman keras dan mudahnya akses membuka konten pornografi. ”Bangsa kita darurat seksual dan pornografi. Berdasarkan data Mensos, belanja konten pornografi di Indonesia mencapai  50 triliun per tahun,” katanya.

Selain miras dan pornografi, kejahan seksual juga dipengaruhi penggunaan obat-obatan terlarang, pengawasan orangtua, dan ekonomi. Indonesia tak hanya darurat seksual, tapi narkoba atau obat-obatan terlarang. Belum lagi pengawasan orangtua terhadap anaknya serta keadaan ekonomi keluarga yang lemah.

”Kita harusnya memperkuat perda miras karena ini sebagai pemicu utama. Selain itu, harus ada keseriusan memberantas narkoba serta pengawasan orangtua ditingkatkan dan batasi penggunaan teknologi yang dapat memicu akses pornografi,” ujarnya.

Jika pencegahan tak serius dilakukan instansi terkait, lanjutnya, tidak menutup kemungkinan di tahun 2016, tindak kekerasan seksual akan melampui kasus tahun 2015. Mengingat saat ini kasus seksual marak terjadi di berbagai daerah di Indonesia. (rm-75/ign)


BACA JUGA

Jumat, 18 Juli 2025 17:43

Tegaskan Keseriusan Kelola Sampah

SAMPIT – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Jalan Jenderal…

Jumat, 18 Juli 2025 17:42

Bantuan Pangan Mulai Disalurkan

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), resmi memulai penyaluran…

Jumat, 18 Juli 2025 17:41

Pembangunan PJU Jalan Pemuda dan Pramuka Capai 40 Persen

SAMPIT – Proyek pembangunan penerangan jalan umum (PJU) di dua…

Kamis, 17 Juli 2025 12:45

Sekolah Rakyat Masih Kekurangan Murid SD

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) masih menghadapi tantangan…

Kamis, 17 Juli 2025 12:44

Siswa Baru Ikuti Jalannya Rapat Paripurna DPRD

SAMPIT – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMP Negeri…

Kamis, 17 Juli 2025 12:44

Tes Urine sebagai Mekanisme Pembinaan ASN

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mulai menerapkan tes…

Kamis, 17 Juli 2025 12:43

75 Personel Ikuti Simulasi Tanggap Darurat

SAMPIT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur…

Rabu, 16 Juli 2025 17:35

Ketua TP-PKK Kotim Kunjungi IKN

SAMPIT — Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)…

Rabu, 16 Juli 2025 17:35

Disdik akan Jaring Kepala Sekolah untuk Sekolah Rakyat

SAMPIT – Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Disdik Kotim) mengambil…

Rabu, 16 Juli 2025 17:34

Ritel Modern Harus Beri Ruang untuk Produk UMKM Lokal

SAMPIT — Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mulai mengambil langkah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers