PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran menegaskan, keragaman di Bumi Tambun Bungai patut dipertahankan untuk mencapai keharmonisan dan meningkatkan kesatuan dan persatuan. Dia tidak menginginkan keragaman yang sudah ada rusak akibat segelintir orang yang hanya menginginkan tujuan tertentu.
Apabila ada oknum yang berusaha merobek keragaman, persatuan, dan kesatuan, Sugianto mengaku siap menjadi yang terdepan berhadapan dengan oknum tersebut.
”Pernyataan ini saya sampaikan bukan berarti saya jagoan, tetapi sebagai pimpinan saya tidak boleh berdiri di belakang. Saya siap menjadi yang terdepan membela Kalteng. Kalau saya sembunyi di belakang, ya lebih baik saya tidak jadi gubernur saja,” tegasnya, Rabu (1/6).
Menurut Sugianto, Kalteng memiliki filosofi Huma Betang yang dapat diartikan semua warga negara Indonesia, tanpa terkecuali berhak bertempat tinggal di Kalteng. Namun, masyarakat luar yang dapat dan ingin menetap, diingatkan untuk menghargai adat istiadat dan masyarakat lokal.
”Kalau semua dipenuhi, saya berani menjamin Kalteng akan menjadi provinsi yang bermartabat. Tapi, apabila tidak, akan sebaliknya. Ini akan menjadi kewajiban kita bersama, bagaimana langkah untuk tetap menjaga keragaman,” ucapnya.
Untuk menjaga keragaman, lanjutnya, masyarakat memegang peranan penting. Pemerintah hanya sebagai pendorong. Perbedaan yang ada memang beragam, namun harus tetap satu, yaitu masyarakat Kalteng.
---------- SPLIT TEXT ----------
Apabila setiap waktu hanya dilakukan untuk membahas perbedaan yang berujung pada kesalahpahaman, lanjutnya, misi membangun Kalteng tidak akan bisa terwujud, sekalipun itu dilakukan dengan susah payah.
”Kalau bicara masalah etnis, agama tidak akan habis-habisnya. Kalau agama hanya hubungan kita dengan Tuhan. Kalau ingin Kalteng ini maju, sejahtera masyarakatnya, mari kita jaga keragaman, jangan sampai ada orang yang merusak. Kalau ada yang berani, harus dihadapi,” tegasnya. (sho/vin)