PALANGKA RAYA – Kritikan tajam dan kontroversial kembali terlontar dari Wakil Gubernur Kalteng Habib H Said Ismail. Tanpa sungkan, orang nomor dua di Pemerintahan Provinsi Kalteng ini menyoroti program pemerintahan terdahulu di Bumi Tambun Bungai.
Dia menilai perencanaan pendapatan asli daerah oleh pemerintahan terdahulu sangat amburadul dan sembarangan. Padahal diketahui beberapa program terdahulu menurutnya sangat diagung-agungkan seperti Kalteng Harati, Kalteng Besuh, Kalteng Terang hingga ratusan program lain yang katanya ditujukan untuk kepentingan masyarakat Kalteng.
“Perencanaan pendapatan asli daerah Kalteng oleh pemerintahan terdahulu sebelum kami, sangat amburadul dan sembarangan, maka kedepannya kami dan gubernur berhrap bisa membenahi hingga masyarakat Kalteng benar-benar sejahtera sesungguhnya,” tutur mantan angota DPD ini kepada awak media, Kamis (2/6).
Atas realita itu, Habib membeberkan saat ini target awal gubernur dan wakil gubernur Kalteng adalah membahas Anggaran Pendapatan Belaja Daerah Perubahan (APBDP), karena diketahui anggaran tahun 2016, Kalteng defisit Rp 400 miliar lebih.
“Artinya perencanaan pembangunan dan hal lainya sebelum mereka menjabat perencanaan kurang tepat ssaran dan perencanaan pendapatan asli daerah sangat amburadul dan sembarangan,” ungkapnya.
Sekedar mengingatkan pemerintahan terdahulu Teras Narang dan Ahmad Diran memiliki program pembangunan. Beberapa pembangunan sukses dibangun secara matang, seperti perkantoran dan kawasan pemerintahan. Keduanya bahkan memiliki program seperti Kalteng Harati dan Kalteng Sehat yang dinilai cukup berhasil. (daq/vin/gus)