AMPIT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) tak satu pandangan dengan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran terkait program KB. Meski Gubernur menyatakan program itu belum diperlukan di Kalteng, Bupati Kotim menegaskan KB akan tetap berjalan di Kotim.
Terkait itu, Kepala BPPKB Kotim Rusmiati menjelaskan secara rinci alasan program KB masih diperlukan. Menurutnya, program KB diperlukan sejak tahun 70-an. Program tersebut tidak hanya untuk menekan angka kelahiran penduduk, tetapi berhubungan dengan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat.
”Kalau bagi orang kaya, ya, tidak apa-apa kalau mau punya banyak anak, karena dia mampu menyekolahkan, biaya kesehatan, dan mencukupi kebutuhan ekonomi anak-anaknya. Tapi, kami memikirkan masyarakat yang kondisi ekonomi menengah ke bawah,” katanya, pekan lalu.
Menurutnya, untuk menunjang pembangunan dengan mengandalkan jumlah penduduk bisa dilakukan dengan transmigrasi. Apabila mengandalkan angka kelahiran penduduk, akan membutuhkan proses yang cukup lama sampai anak mencapai usia produktif.
Meski begitu, kata Rusmiati, program KB tidak melarang siapa pun yang ingin memiliki banyak anak, karena program ini hanya bersifat imbauan, bukan paksaan. ”Asalkan orangtuanya mampu dalam hal ekonomi, pendidikan, dan kesehatan, tidak akan jadi masalah. Intinya, kami bukan hanya mencegah pertumbuhan penduduk, tapi juga untuk menjaga kualitas hidup masyarakat,” pungkasnya. (sei/ign)