PALANGKA RAYA – Semangat Gubernur Kalteng Sugianto Sabran menaikkan pendapatan asli daerah (PAD) tak didukung sejumlah faktor di lapangan. PAD Kalteng saat ini masih di bawah 40 persen.
Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kalteng Jaya Saputra Silam mengatakan, hal tersebut disebabkan daya beli masyarakat cenderung rendah, yang disebabkan turunnya harga rotan, karet, dan sawit.
Menurunnya harga komoditi ini, lanjutnya, membuat daya beli masyarakat terhadap kendaraan bermotor menurun, yang dampaknya berpengaruh pada PAD Kalteng yang bersumber dari pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). Padahal, potensi yang dimiliki BBNKB sangat besar membantu meningkatkan PAD.
”Sekarang ini (PAD) baru mencapai angka 34-38 persen. Idealnya, sekarang ini PAD Kalteng sudah bergerak di angka 40 persen lebih, sehingga akhir Juli 2016, target PAD akan tercapai 50 persen. Sekarang, dengan menurunnya harga komoditi yang berpengaruh pada daya beli, pembelian kendaraan bermotor menurun,” katanya, beberapa waktu lalu.
Dia menuturkan, semakin maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK), ditambah larangan pemerintah atas ekspor mineral batu bara (minerba), membuat sejumlah perusahaan sulit beroperasi dan imbasnya pada nilai pemasukan daerah.
Upaya yang dilakukan sejauh ini, sambungnya, pemerintah akan semaksimal mungkin agar PAD Kalteng dapat mencapai target yang sudah ditetapkan dengan memberikan surat pemberitahuan bagi SKPD dengan PAD yang masih rendah.
“Guna meningkatkan sumber-sumber PAD, saya diakui, kebijakan yang diambil pemerintah pusat sedikit banyak memengaruhi. Namun, akan diupayakan sebaik mungkin formulasinya sehingga dapat tercapai sesuai dengan target yang ditetapkan,” tambahnya.
---------- SPLIT TEXT ----------
Lebih lanjut dia menyebutkan, dengan waktu yang tersisa saat ini, sangat singkat untuk dapat mencapai target 50 persen. Meski begitu, bukan berarti membuat pihaknya pasrah pemerintah akan pasrah.
“Pastinya tantangan kedepan memang cukup berat, tapi rasa optimiestis tetap dipertahankan bahwa PAD Kalteng akan dapat tercapai sesuai dengan yang ditargetkan bersama. Pemerintah dalam hal ini akan terus berupaya menggenjot seltor-sektor yang memungkinkan untuk mendongrak PAD,” kata Jaya. (sho)
