SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Jumat, 24 Juni 2016 20:44
Curhat Bupati Kotim, Mulai Ngomong Ekonomi sampai Alergi Obat
Bupati Kotim Supian Hadi

Kamis (23/6) kemarin, agenda safari Ramadan Bupati Supian Hadi sedang kosong. Dia menyempatkan bertandang ke Radar Sampit. Berbincang ringan dan lepas.

-------------------------------------

Supian Hadi melepas sepatunya, meski sempat dilarang, lalu masuk. Sembari membetulkan batik khas Kotim dengan dominasi warna biru laut yang dikenakannya, politikus PDI Perjuangan itu duduk.

Supian memulai dengan obrolan tentang ekonomi. Ekonomi yang sulit, dan masih cenderung turun. Kelesuan yang belum terselamatkan paket-paket kebijakan yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo.

Di tengah kondisi seperti ini, Supian menyebut kota-kota destinasi wisata seperti Jogjakarta, Bali, Lombok, dan lainnya, yang tampaknya mampu bertahan dari guncangan ekonomi yang mendera sejak 2015 silam.

”Sektor wisata masih menggeliat, kota-kota itu tak terlalu terpengaruh oleh kondisi ekonomi yang masih terus turun,” ujarnya santai. Jari tangan kanannya masih asik memutar-mutar telepon genggamnya.

Kondisi kota-kota itu semakin menguatkan Supian Hadi mengubah Kotim menjadi destinasi wisata. Sebagai salah satu dari sekian banyak opsi sumber pendapatan di tengah kelesuan ekonomi saat ini.

Jualan wisata Kotim nantinya adalah wisata budaya. Ujung Pandaran bisa jadi sentranya. Akan ditata dan dikelola, dipadu-padan dengan wisata laut dan pantai. Beberapa tempat di utara Kotim yang menyimpan situs-situs budaya juga bakal dipoles untuk menghasilkan rupiah. Misalnya menjadikan sandung sebagai objek kunjungan wisatawan. Sebab tak banyak daerah yang memiliki budaya seperti ini.

Memang diakui Supian bahwa untuk wilayah utara banyak yang masih terkendala akses penghubung. Tempat-tempat di sana belum terkoneksi jalan darat yang bagus.

Ide lain, Supian berencana memanfaatkan kebun kelapa sawit sebagai wisata penelitian. Khususnya bagi dunia pendidikan. Lahan sawit yang mahaluas, digarap sekitar 39 perusahaan di Kotim, bisa menjadi destinasi penelitian kampus-kampus dengan basis pertanian seperti Institut Pertanian Bogor. Di Kaltim, Universitas Mulawarman Samarinda sudah memiliki hutan penelitian sendiri di kawasan Tahura Bukit Soeharto.

---------- SPLIT TEXT ----------

”Nanti kita kirim proposal atau penawaran kepada kampus-kampus itu untuk memanfaatkan sawit sebagai penelitian. Tentu juga bekerja sama dengan perusahaan. Karena yang digunakan adalah sawit yang masih produktif,” ujar Supian.

Dari ekonomi, obrolan berlanjut ngalor ngidul ke soal listrik, kebutuhan air PDAM, politik, hingga masalah kesehatan yang membuat Supian harus lama meninggalkan Kotim beberapa waktu lalu. Tak kurang dua pekan atau 14 hari Supian dirawat di Jakarta. Proses pengobatan berjalan lama karena ternyata Supian tak bisa minum obat.

Supian mengaku alergi bila tersentuh bahan-bahan kimia, termasuk obat. Kulit mukanya akan membengkak. Makanya proses penyembuhannya berjalan lambat karena hanya mengandalkan cairan infus.

Bagaimanapun, ketahanan fisiknya tak selamanya mampu mengimbangi kesibukannya mengurus Kotim pada periode kedua ini. Apalagi berbicara hal-hal politis yang terus bergerak dinamis seolah tanpa jeda rehat. ”Ndak habis kita bicarakan urusan yang satu itu,” ujar dia sembari terkekeh.

Supian termasuk yang kenyang pengalaman di dunia politik. Sedikitnya, 19 tahun terakhir dia berkecimpung di jalan itu. Mulai dari DPRD Kotim, hingga bupati. Maka pengabdian selama itu tak ingin menjadi sia-sia. Menjabat bupati di periode kedua, Supian mengaku terbantu. Sebab jaringan di pusat sudah terbentuk. Untuk proses lobi-lobi bantuan pembangunan daerah.

Dia berharap apa yang direncanakannya untuk pembangunan Kotim bisa tuntas sebelum masa jabatannya habis. Sebab, dia bahkan berpikir meninggalkan dunia politik di akhir tugasnya sebagai bupati. Kembali menjadi pengusaha sepertinya menyenangkan.

”Berbisnis walet sepertinya enak. Tak terlalu merepotkan. Ongkosnya tak begitu besar. Hasilnya lumayan,” ujar dia tersenyum. ”Ya tentu saja ada bisnis lainnya juga untuk penopang,” lanjut dia sembari melepas tawa.

Demikianlah, obrolan ringan itu mengaduk berbagai topik, yang serius hingga santai. Sambil menerima telepon dari bos PDAM Sampit, Supian berpamitan. Mampir sebentar di kantor Biro Kalteng Pos Sampit, dan kemudian pergi. (***/dwi)

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers