SAMPIT – Mendekati Lebaran, arus mudik melalui Pelabuhan Sampit kian ramai. Hal ini dilihat sebagai peluang usaha bagi pedagang asongan. Tak jera meski sudah sering diperingatkan untuk tak berjualan di atas kapal, mereka kembali beraksi. Senin (27/6) kemarin sepuluh asongan yang dijaring petugas.
”Ini yang paling banyak, biasanya cuma dua atau tiga pedagang asongan saja yang kami temui. Bahkan dari sepuluh pedagang asongan ini, dua di antaranya mencoba mengelabui petugas dengan menggunakan gelang penumpang. Tapi setelah kami periksa ternyata gelangnya itu palsu atau bekas dari penumpang yang sudah dipotong, ” kata Lamson Ompusunggu, kepala PT Pelni Cabang Sampit, Senin (27/6).
Mereka yang terjaring didata dan diberi peringatan agar tak berjualan lagi di atas kapal. Lamson menjelaskan, kebijakan melarang pedagang asongan berjualan di kapal bukannya tanpa alasan, ataupun menutup rezeki seseorang. Sebab, hanya penumpang yang memiliki tiket yang boleh naik ke kapal.
Sementara pedagang asongan, kata dia, jelas tak mempunyai tiket. Larangan berdagang di atas kapal juga didasari alasan akan mengotori fasilitas kapal dan mengganggu kenyamanan penumpang.
”Dikhawatirkan juga pedagang asongan ini kerjanya rangkap. Maksudnya, selain berdagang mereka kemungkinan juga mencopet. Meskipun tidak semua pedagang asongan yang seperti itu, tetap harus kami antisipasi. Karena keamanan di atas kapal adalah tanggung jawab kami,” lanjutnya.
Menjaring asongan, kata Lamson, sejatinya bukan tugas Pelni. Tetapi Pelindo. Pedagang asongan tersebut seharusnya sudah di filter sejak pintu masuk terminal agar tidak sampai masuk ke pelabuhan. Karena jika sudah masuk ke pelabuhan petugas keamanan akan kesulitan membedakan pedagang asongan di antara calon penumpang yang jumlahnya tidak sedikit.
---------- SPLIT TEXT ----------
Selanjutnya, Pelni akan kembali berkoordinasi dengan Pelindo agar pengamanan di sekitar terminal bisa lebih diperketat.
Kurang lebih pukul 06:00 WIB kemarin, Kapal KM Binaiya milik PT Pelni bertolak ke Semarang dengan mengangkut 1.619 penumpang. Sehari sebelumnya kapal tersebut membawa sekitar 91 penumpang dari Semarang masuk ke Kota Sampit.
Lonjakan penumpang memang mulai terlihat sejak H-10 Lebaran. Meski begitu dispensasi penumpang masih tetap diberlakukan sekitar 70 persen dari kapasitas seharusnya.
”Memang sudah mulai full, tapi ini belum sampai ‘on capacity’ kami, yaitu sekitar 1.643 penumpang. Masih sedikit di bawah kapasitas, karena dari bloknya memang sengaja begitu. Untuk kenyamanan dan keselamatan penumpang memang lebih baik kurang dan jangan sampai lebih,” ujar Lamson.
Keberangkatan kapal kemarin berjalan lancar. Menghadapi lonjakan penumpang, pengamanan tetap seperti hari-hari sebelumnya, hanya ada penambahan beberapa personel. Dan untuk peralatan keselamatan seperti pelampung dan sekoci selalu di periksa sebelum keberangkatan. (vit/dwi)