SAMPIT – Pasangan suami istri (Pasutri) atas nama Juandan dan Fitri terpaksa harus mengadu ke Mapolsek Ketapang karena merasa ditipu oleh orang yang tidak dikenalnya. Hal itu terjadi pada dua hari yang lalu, Rabu (29/6) setelah mengetahui uang mereka senilai Rp 2 juta rupiah hilang cuma-cuma setelah bertransaksi di jual beli online.
Keduanya mendatangi Mapolsek Ketapang pada Jumat (1/7) sekitar pukul 12.40 WIB, dan menceritakan kejadian itu kepada petugas, dan berniat untuk melaporkan penipuan yang mereka alami. Semua itu menurut mereka, berawal dari pembelian sebuah hand phone dari fasilitas Blackberry Messenger milik Fitri Ramadania. Setelah sepakat dengan harga barang kemudian uang ia transfer.
Disampaikan Juanda kepada petugas, mereka tidak mengenal pemilik akun BBM yang menawarkan barang tersebut, namun berdasarkan pengakuan kepada mereka, pelaku merupakan warga Semarang, Meski belum pernah bertemu Juanda dan istrinya itu mempercayakan uang milik mereka untuk membeli sebuah HP dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga di Kota Sampit.
”Tidak kenal, istri saya beli melalui di BBM (blackberry messenger) saja. Sebelumnya pernah juga membeli di online, sekarang seperti ini (ditipu),” ucapnya kepada petugas kepolisian di meja piket Mapolsek Ketapang, Jumat (1/7).
Kini uang tersebut sudah tidak bisa kembali lagi, meskipun dirinya sudah berupaya mendatangi Bank BRI cabang Sampit, uang tersebut sudah tidak dapat kembali lagi. “Kami sudah ke bank juga, tidak bisa ditarik lagi uangnya,” tambahnya kepada petugas kepolisian.
Ketika dibicangi Radar Sampit, Juanda menceritakan uang itu mereka transfer melalui rekening dengan pemilik yang berbeda, dengan nama akun BBM yang menawarkan HP ingin mereka beli tersebut.
“Uang 2 juta ditransfer ke rekening atas nama Ahmad Suryadi dengan nomor 1151.0100.7744.508, tetapi setelah dua hari kemudian kami tanya nomor resi pengiriman barang ternyata tidak ada. Tidak berapa lama akun BBM saya diblokir, nomor HP miliknya sudah tidak aktif lagi,” pungkas Juanda.
Pasangan suami istri tersebut tidak berharap banyak agar uang mereka bisa kembali, tetapi mereka tidak ingin pelaku bebas berkeliaran dan mencari korban selanjutnya. Untuk itu juga kasus tersebut mereka jadikan pelajaran, atas apa yang sudah mereka alami.
”Biar jadi pelajaran buat yang lain, agar tahu dan tidak ikut tertipu,” tandas Juanda, saat keluar dari Mapolsek Ketapang. (mir/gus)