PANGKALAN BUN – Para pemudik yang menggunakan kapal laut diduga banyak yang tertipu tiket palsu. Kabarnya, tiket palsu yang sudah menyebar jumlahnya mencapai ratusan lembar. Harganya pun selangit alias jauh di atas harga normal. Polisi masih memburu pembuat tiket palsu yang merugikan pemudik tersebut.
Tiket palsu itu diketahui akhir pekan lalu, saat puluhan pemudik melakukan boarding pas menggunakan Kapal Dharma Ferry VIII milik Dharma Lautan Utama (DLU). Ketika seorang rombongan yang berjumlah sembilan orang menyerahkan tiket untuk diperiksa, petugas curiga karena nomer seri tiket mereka sama semua.
Kejanggalan lainnya, tiket yang dikeluarkan DLU harusnya tercetak biru menyala. Namun, di tiket yang dimiliki sembilan orang tersebut birunya pudar. DLU Kumai memastikan tiket itu palsu, sehingga mereka dilarang masuk terminal penumpang.
Kabar itu menyebar dengan cepat. Aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Kumai langsung memeriksa semua penumpang yang akan mudik menuju Semarang tersebut. Hasilnya, ditemukan sejumlah tiket palsu dengan nomer seri yang sama.
Total tiket yang berhasil diamankan Polsek Kumai sebanyak 26 lembar. Puluhan pemudik harus menunda keberangkatan karena tidak memiliki tiket mudik. Mereka tak terima dan langsung mengamuk di luar pelabuhan.
Para pemudik itu mengaku sudah mengeluarkan tiket Rp 400 ribu. Saking emosinya, pemudik memaki petugas karena tidak diperbolehkan masuk.
”Kami kan tidak tahu kalau tiket itu palsu. Mestinya petugas bisa memberikan toleransi agar kami bisa tetap mudik. Apa tidak kasihan kami yang sudah tertipu dengan tiket yang dikatakan palsu itu?” kata Ria, pemudik yang tertipu tiket palsu.
Ria mengaku mendapatkan tiket dari seorang tukang ojek yang sering mangkal di depan hotel. Dia ditawari tiket kapal dan langsung membelinya.
---------- SPLIT TEXT ----------
”Tadinya tanya ke agen tiket sudah habis. Tapi, ada bapak-bapak yang menawarkan tiket, langsung kami terima saja. Kami beli seharga Rp 400 ribu dan ada yang Rp 450 ribu,” ungkapnya.
Calon penumpang lainnya tetap mengamuk karena sudah tidak memiliki uang. Apalagi para pemudik tersebut diminta membeli tiket untuk pemberangkatan selanjutnya. ”Duit dari mana? Kita pokoknya pengen mudik. Biar para petugasnya juga melihat kami ini orang tidak mampu,” kata pemudik lainnya.
Sementara itu, Polsek Kumai langsung bergerak setelah mendapat informasi mengenai tiket palsu tersebut. ”Adanya informasi ini langsung kita cari informasi. Setelah melakukan pemeriksaan, kita dapati 26 tiket yang sudah dinyatakan palsu oleh pihak DLU,” kata Kapolsek Kumai AKP Hendry. (rin/ign)