SAMPIT – Upaya pemerintah menekan harga daging gagal total. Alih-alih turun, harga daging justru kian meroket, yakni mencapai Rp 140 ribu per kilogram, Senin (4/7). Bahkan, hari ini diprediksi akan kembali melambung sampai Rp 170 ribu. Hal tersebut disebabkan permintaan masyarakat meningkat tajam untuk memenuhi kebutuhan Hari Raya Idul Fitri 1437 H.
Pantauan Radar Sampit, kawasan Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit dipenuhi masyarakat yang ingin berbelanja kebutuhan Lebaran, terutama di los penjualan daging sapi potong yang menjadi primadona saat Idul Fitri. Kebutuhan terhadap daging memang sangat tinggi karena biasanya diolah menjadi menu utama sajian saat Lebaran.
Harga daging naik dari Rp 130 ribu di hari sebelumnya menjadi Rp 140 ribu. Meski demikian, masyarakat tetap berjejal memburu daging sapi potong tersebut. ”Dari subuh sudah penuh ibu-ibu yang ingin membeli daging,” ujar Fansyah, penjual daging di kawasan tersebut.
Menjelang Lebaran, ia bisa menghabiskan 30 ekor sapi dalam sehari. Hari ini (5/7) Ifan akan menambah lebih banyak stok lagi, kira-kira lima ekor sapi tambahan untuk memenuhi permintaan masyarakat terhadap daging potong. ”Stok masih aman sampai Lebaran nanti. Besok (hari ini, Red) saya tetap jual harga Rp 140 ribu,” kata Ifan.
Pedagang daging lainnya mengatakan sebaliknya. Diperkiran harga daging bisa menyentuh Rp 170 ribu. Pasalnya, pada sehari sebelum Lebaran permintaan meningkat lebih tinggi. ”Hari ini (kemarin, Red) masih Rp140 ribu, tapi besok kemungkinan ditambah Rp 30 ribu karena besoknya mau Lebaran, banyak pembeli. Jadi harga dinaikkan lagi,” ujarnya salah seorang pedagang.
Selain harga daging, harga bagian sapi potong yang kerap dibeli masyarakat, yakni tulang seharga Rp 100 ribu, babat Rp 70 ribu, usus Rp 50 ribu, daging rawon kepala Rp 100 ribu, dan rawon paha Rp 120 ribu. (rm-75/ign)