SAMPIT – Maraknya peredaran narkotika dan obat berbahaya (narkoba) jenis sabu-sabu dan zenith menjadi atensi Direktorat Kepolisian Perairan (Ditpolair) Polda Kalteng.
Polair akan memberantas penyelundupan narkoba melalui jalur perairan. Dalam waktu dekat segera bentuk tim untuk menyelidiki dan menangkap kapal pengangkut obat zenith yang dikabarkan masuk Kotim mencapai satu kontainer.
“Kami ada 12 kapal yang nanti akan kami kerahkan tiap bulan untuk melakukan kegiatan di arus sungai,” kata Dirpolair Polda Kalteng, Kombespol Badarudin, Selasa (12/7).
Ditemui di mako Ditpolair Polda Kalteng di Desa Pelangsian, Ketapang, Sampit. Badarudin menyebutkan narkoba sudah masuk ke semua lapisan masyarakat.
"Kalau di sini (Kalteng) masuk narkoba belum tahu dari mana, kalau di Kalbar sudah tentu narkoba masuk dari Malaysia. Kami antisipasi narkoba masuk dari jalur parairan," ujar mantan Dirpolair Polda Kalbar ini.
Terkait informasi adanya pengangkutan obat zenith dan sabu melalui jalur sungai. Badarudin secara tegas segera membentuk tim untuk menyelidikinya.
"Saya akan turunkan tim untuk mengecek pelabuhan-pelabuhan khusus di Kalteng, bisa saja narkoba masuk dari sana. Kami akan memeriksa perizinannya," bebernya.
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan narkoba mudah masuk melalui pelabuhan-pelabuhan ilegal tersebut. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Sampit.
Sebagai pejabat baru di Ditpolair Polda Kalteng, target kedepan Badarudin akan membangun jaringan informasi sebanyak-banyaknya sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar seperti patroli untuk menciptakan keamanan dan ketertiban perairan Kalteng.
“Target saya, semua personel di daerah memperluas jaringan untuk menjadi agen dalam memberi informasi, salah satunya menjaring informasi peredaran narkoba lewat perairan,” tegasnya. (co/fm)