SAMPIT – Razia telepon genggam milik pelajar salah satu Sekolah Menengah Atas di Sampit baru-baru tadi merupakan upaya kepolisian untuk mengawasi penggunaan media sosial (medsos) menuju arah negatif.
Media sosial kerap kali disalahgunakan untuk berbuat atau menyebar asusila, seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, dengan beredarnya foto bugil siswi yang sempat menghebohkan dunia maya.
“Pengawasaan penggunaan medsos salah satu upaya menghindari terjadinya perbuatan asusila, hal demikian biasanya berawal dari rasa penasaran dan coba-coba pelajar terhadap situs-situs porno, membuat ketagihan dan bisa sampai melakukan praktik percobaan yang berujung pada tindak asusila,” ujar Kabagops Polres Kotim AKP M. Ali Akbar, Rabu (17/8).
Ali menengaskan guna menekan hal tersebut, pihak kepolisian melakukan pengawasan terhadap medsos, karena saat ini penggunaan dunia maya sangat cepat menyebar luas karena dengan mudah diakses berbagai kalangan.
“Maka itu, upaya pengawasan kami lakukan, bergerak cepat sehingga hal-hal yang berbau asusila agar tidak cepat berkembang di tengah-tengah masyarakat, terutama kalangan pelajar,” imbuhnya.
Menurut Ali, adapun hasil penyisiran di sekolah masih di dapati beberapa anak yang menyimpan foto bugil yang beredar beberapa waktu lalu, bahkan foto lain yang juga berbau pornografi dan video serta situs-situs porno.
“Ketika itu kami dapatkan beberapa hal negatif, HP yang ada situs porno, muridnya langsung kami panggil dan memintanya untuk menghapus. Untuk sanksi kami serahkan kepada pihak sekolah yang melaksanakan karena bukan ranah kami, dengan catatan pelajar tersebut tidak mengulangi hal serupa,” tegasnya. (dc/fm)