SAMPIT – Sungai Mentaya menjadi pusat perhatian warga Kotim, Minggu (21/8). Meski sinar matahari menyengat, tidak menyurutkan keinginan mereka menyaksikan lomba kapal hias yang digelar Pemkab Kotim. Lomba itu untuk pertama kalinya dilaksanakan setelah 30 tahun silam.
”Walaupun sudah 30 tahun tidak diadakan lomba kapal hias dan dalam pelaksanaannya juga masih sederhana, tapi kami melihat antusiasme masyarakat sudah sangat luar biasa,”kata Bupati Kotim Supian Hadi.
Supian mengapresiasi kinerja panitia penyelenggara. Pasalnya, dalam waktu singkat, yaitu sekitar sepuluh hari, mereka bisa menggelar acara tersebut dengan baik dan berhasil menarik perhatian masyarakat. Lomba kapal hias itu akan menjadi agenda tahunan di Kotim yang diselenggarakan setiap peringatan HUT RI.
Dia berharap ke depannya kegiatan itu bisa dikemas lebih baik lagi, sehingga mempunyai nilai jual dan dapat menjadi salah satu aset wisata daerah. Selain itu, acara tersebut diharapkan bukan hanya menghibur masyarakat Kotim, tapi juga menarik perhatian wisatawan luar daerah untuk berkunjung.
”Ke depannya, kami akan memikirkan tema yang lebih baik dan menarik. Misalnya, tema bunga, ya bunga semuanya. Usahakan supaya kapalnya tidak terlihat. Jadi, seperti ada sesuatu yang unik berjalan di air, bukan cuma kapal. Tapi, tentu saja jangan hanya fokus pada hiasannya, yang namanya karnaval tetap harus meriah,” ujarnya.
Hal itu juga sejalan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk menjadikan Kotim sebagai kota wisata. Apa pun berpotensi menjadi aset wisata, lanjut Supian, akan terus dikembangkan dan dipromosikan.
”Sebagai evaluasi, ke depannya saya harap dari instansi vertikal dan pengusaha bisa berpartisipasi dalam lomba kapal hias. Sekarang memang sudah ada beberapa yang berpartisipasi, tapi masih sedikit,” katanya.
Perlombaan hari itu diikuti sebanyak 49 kapal hias, yang terdiri dari lima kapal milik SKPD dan 44 kapal dari masyarakat umum, termasuk perbankan dan beberapa perusahaan ternama di Sampit. Juara pertama dimenangkan kapal nomor urut 004 milik Dinas Kehutanan dan Pekebunan (Dishutbun) Kotim.
Kemudian, juara dua diraih Dinas Pertanian dengan nomor urut 001, dan juara tiga kapal nomor urut 018 milik warga Kecamatan Seranau, Edy. Juara pertama sampai ketiga akan menerima piala dan sejumlah uang sebagai hadiah dari kompetisi tersebut. Sementara untuk juara harapan satu sampai tiga hanya menerima hadiah berupa sejumlah uang.(vit/ara/ign)