SAMPIT – Puluhan warga Desa Telaga Baru, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit mulai mempersenjatai diri.
Mereka resah dan khawatir jika dua terduga pelaku pembunuhan kakek Alinan (60) di Jalan Iskandar 30, Sampit yang hingga sekarang masih belum tertangkap.
Dua pelaku dikabarkan masih berkeliaran di sekitar hutan dan pemukiman warga desa. Warga mulai berjaga-jaga di Poskamling dengan persenjataaan tradisional, sebab ditakutkan dua pelaku yang terkenal sadis itu bisa saja menyerang warga.
”Sekadar berjaga-jaga. Ketika malam, sama-sama warga lain, kami pakai senjata juga. Takutnya jika dua orang yang disebut pelaku pembunuhan itu membawa senjata tajam ke lingkungan kami. Kabar yang kami terima pelakunya membawa parang,” ujar Ifat warga Desa Telaga Baru, Senin (22/8).
Senjata yang digunakan warga diantaranya jenis parang, ada senapan angin dan tombak. Alasan warga bawa sajam untuk melindungi keluarga mereka dari ancaman dua pembunuh.
”Anak dan istri yang kami kawatirkan. Kami tidak berniat untuk melukai pelaku, hanya menjaga diri apabila ada orang yang mencoba mengusik ketenangan kami, maka kami berusaha membela keluarga,” ucapnya.
Penjagaan ketat itu sudah berlangsung selama satu pekan terakhir, berdasarkan perkembangan pelarian dua terduga pelaku pembunuhan masih buron.
Terpisah, Kapolsek Ketapang Kompol Rio Alexander Penelewen mengatakan warga dipersilakan untuk ikut berjaga-jaga, asalkan tidak main hakim sendiri.
”Penjagaan dari masyarakat bagus, asalkan jangan anarkis apabila menemukan pelaku kriminal. Jika pelaku tertangkap dan tidak melakukan perlawanan jangan dihakimi. Warga melindungi keluarga itu silakan,” tandasnya.
Rio menambahkan, kerja sama antar masyarakat dalam menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat (Kamtibmas) sangat dibutuhkan.
Menurutnya, selama koordinasi masih berjalan antar warga dan kepolisian, maka keamanan lingkungan bisa tercipta. (mir/fm)