SAMPIT – Ratusan pelajar SMP dan SMA di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ”dipaksa” hujan-hujanan, Minggu (28/8). Mereka merupakan peserta gerak jalan Pelajar Anti Narkoba. Panitia tetap melaksanakan kegiatan itu meski Kota Sampit diguyur hujan deras. Sejumlah warga kecewa karena kegiatan dilaksanakan di tengah cuaca buruk.
”Kalau kayak gini bukannya sehat, tapi nanti malah jadi sakit pelajar itu gara-gara kehujanan," celetuk salah seorang penonton.
Mirna, seorang penonton yang juga ibu dari seorang peserta kegiatan, mengaku kecewa dengan panitia pelaksana, terutama Bupati Kotim Supian Hadi yang membiarkan pelajar tetap melaksanakan gerak jalan di bawah guyuran hujan. Dia bahkan menyesal mengizinkan anaknya mengikuti gerak jalan tersebut.
”Apa tidak bisa acara ditunda sampai cuaca agak cerah? Kalau tahu gini, nggak saya izinkan anak saya ikut gerak jalan. Kan kasihan. Kalau sakit emang mereka yang bakal ngobatin anak saya?" katanya dengan wajah kesal.
Meski demikian, ada pula warga yang memaklumi keputusan panitia. Zainuri, misalnya. Menurutnya, kalau acara ditunda, justru akan merepotkan pelajar, karena dengan peserta yang berjumlah 77 regu, waktu pelaksanaan kegiatan yang sudah diatur tidak akan cukup.
”Kasihan mereka (pelajar, Red) juga kalau tidak bisa tampil maksimal gara-gara waktunya dipangkas, padahal mereka sudah latihan berhari-hari untuk gerak jalan dan menyiapkan yel-yel segala. Ya, semoga saja gerak jalan tahun depan cuacanya cerah dan tidak ada halangan apa pun seperti tahun ini," ujar Zainuri.
Sementara itu, Bupati Kotim Supian Hadi mengatakan, gerak jalan itu sebagai bentuk kampanye anti narkoba bagi generasi muda. Dia mengapresiasi tingkat partisipasi yang mencapai 77 peserta, baik dari tingkat SMA dan SMP. Diharapkan semua pihak menjauhi narkoba, terutama generasi muda.
”Kegiatan ini sangat tepat sebagai salah satu kampanye kita memerangi narkoba. Selain agar bisa menjadi contoh bagi generasi muda lainnya, kampanye anti narkoba yang dilakukan para pelajar melalui gerak jalan sehat ini diharapkan bisa menggugah masyarakat untuk peduli memerangi narkoba," kata Supian.
Tetap Semangat
Sementara itu, meski diguyur hujan lebat, para peserta tetap semangat. Mereka ingin memperlihatkan bahwa semangat memberantas narkoba tak pernah kendur. Pekikan yel-yel perlawanan terhadap narkoba bergema ditengah guyuran hujan. Mereka meminta kepada bupati dan polisi memberantas barang haram itu, menangkap bandarnya, dan mejbeloskan ke penjara.
”Kota Sampit itu Kota Mentaya. Obat Zenit kian merajalela, dari kota sampai pelosok desa. Pak bupati, polisi, dan jaksa, mari kita kejar bandarnya, kalau tidak mereka jadi raja.”
Demikian petikan lagu yang dinyanyikan sepanjang jalan dan tidak jarang mendapatkan tepuk tangan meriah dari penonton. ”Apa yang mereka bilang itu benar. Bandar Zenith paling banyak sekarang dari kota sampai ke desa-desa,” ujar warga yang menyaksikan kegiatan tersebut.
Gerak jalan itu dibagi menjadi dua kategori, yaitu tingkat SMP dan SMA. akan dipilih lima terbaik dari masing-masing kategori. Juara pertama akan mendapatkan hadian uang tunai Rp 3 juta, juara kedua Rp 2 juta, juara ketiga Rp 1 juta, dan juara keempat dan kelima Rp 500 ribu. (vit/ang/sei/ign)