SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Rabu, 31 Agustus 2016 17:50
MEMBUAT RESAH! Teror Pembunuh Belum Berhenti

Masih Berkeliaran, Keluarga Korban Masih Terpukul

Dua terduga pelaku pembunuhan yang masuk DPO polisi. pelaku pembunuhan terhadap Alinan (63) di Jalan Iskandar 30 pada 1 Agustus lalu belum berhenti. Dua pelaku, Ardy alias Ady alias Amang Banjar (41-baju merah), dan Hariyanto alias Bambang (35)(ist/ RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Teroryang ditebar terduga pelaku pembunuhan terhadap Alinan (63) di Jalan Iskandar 30 pada 1 Agustus lalu belum berhenti. Dua pelaku, Ardy alias Ady alias Amang Banjar (41) dan Hariyanto (35), masih bebas berkeliaran. Warga pun masih bersiaga dengan senjata tajam, khawatir pelaku muncul dan membuat keributan.

Informasi yang dihimpun Radar Sampit, Selasa (30/8), warga Kelurahan Ketapang dan Desa Telaga Baru mulai jarang beraktivitas mencari sumber penghasilan di hutan dan kebun karet. Mereka khawatir bertemu terduga pelaku. Keluarga korban berharap keduanya bisa segera tertangkap, agar warga tenang beraktivitas.

Susi (32), anak sulung Alinan, korban pembunuhan, ketika dijumpai Radar Sampit di kediamannya, Senin (29/8), meyakini pelarian dua terduga pelaku tidak jauh dari sekitar lingkungan mereka.

”Dia (pelaku, Red) tidak jauh dari sini. Sekitar kawasan SMP Negeri 4 Sampit sering muncul di tengah hutan dan kebun karet. Otomatis masyarakat resah. Setiap hari kami mendapat kabar, semua warga ribut dan ikut mengejar dengan membawa senjata tajam,” katanya.

Susi berharap dua terduga pelaku yang merupakan tetangganya itu menyerahkan diri secara sukarela. ”Kami ingin menyampaikan pesan menggunakan pengeras suara agar dua pelaku menyerah diri secara baik-baik. Sudah cukup, jangan lagi membuat keributan,” katanya.

Menurut Susi, banyak warga berdatangan ke rumahnya, bercerita tentang teror yang mereka terima dari terduga pelaku. Mereka rata-rata resah dan khawatira karena bekerja di sekitar hutan dan kebun.

”Banyak yang takut bekerja. Di antaranya pencari kelakai, saat ini tidak lagi mencari sayuran itu karena pernah bertemu orang bertopeng, mirip dengan ciri-ciri pelaku,” tuturnya.

Sejak kejadian tragis itu, Susi dan keluarga memang sedikit tertutup dengan dunia luar. Mereka jarang berkumpul dengan warga lainnya. Mereka tampak tidak tenang dan masih bertanya alasan ayahnya harus menjadi korban kekejian pelaku.

”Tadi malam (Minggu, Red) kami menggelar selamatan 25 hari meninggalnya Abah (Alinan, Red). Selama kejadian kami memang sedikit tertutup, kami sering di rumah saja. Daripada banyak mendengar omongan di luar yang bikin sakit hati. Tidak mudah kehilangan orangtua dengan cara seperti ini.  Saat ini pelaku belum tertangkap dan kami terus kepikiran,” ujarnya.

Susi mengatakan, pihaknya geram dengan ulah pelaku dan ingin agar pembunuh tersebut mendapat ganjaran setimpal, hukuman mati. ”Jika kami meminta, lebih baik pelaku dihukum mati saja. Itu keinginan kami. Tetapi, kami serahkan kepada hukum saja,” katanya.

 Janji untuk Cucu

Sebelum peristiwa tragis itu terjadi, ternyata Alinan meninggalkan sebuah janji yang belum bisa ditepati. Almarhum sempat berjanji kepada cucu laki-lakinya memberikan hadiah ulang tahun. Namun, belum sampai janji itu terwujud, nyawanya terenggut dengan cara sadis.

”Sebelum meninggal dunia sempat mau merayakan ulang cucunya, Irdan (2) pada 2 Agustus lalu, tetapi pada tanggal itu Abah sudah tidak ada. Di usia anak saya yang dua tahun, kakeknya sempat berjanji memberikan sebuah mainan mobil,” ungkap Susi.

Uang Alinan dari hasil kerja sebagai buruh kapal masih ada, tertabung di dalam sebuah VCD rusak. Rencananya, di hari perayaan ulang tahun cucunya, akan digelar acara sederhana. ”Uang tabungan Abah Rp 250 ribu digulung dan disimpan dalam VCD rusak. Hanya Rp 50 ribu saja lagi sudah bisa membeli mobil mainan untuk cucu kesayangannya. Acara sederhana yang direncanakan, batal dilaksanakan,” ujarnya.

Hingga kini, pengejaran terhadap dua terduga pelaku itu masih berlangsung. Pekan lalu, aparat bersama warga nyaris menangkap keduanya. Suara tembakan menyalak beberapa kali, Kamis (25/8) malam. Situasi lantas mendadak tegang. Terduga pelaku dikepung, namun tetap gagal diringkus. (mir/ign) 


BACA JUGA

Selasa, 01 Juli 2025 11:45

Bupati Lepas Puluhan PNS yang Telah Purnatugas

SAMPIT – Puluhan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah…

Selasa, 01 Juli 2025 11:45

Pemkab Tunggu Persetujuan Pusat

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengusulkan perubahan status…

Selasa, 01 Juli 2025 11:44

Rumah Betang di Tualan Hulu Jadi Simbol Pelestarian Budaya dan Kebersamaan

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendukung penuh pembangunan…

Selasa, 01 Juli 2025 11:44

Pengajuan Formasi ASN Diupayakan Melebihi Jumlah Pegawai yang Pensiun

SAMPIT–Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus mengupayakan penambahan aparatur…

Senin, 30 Juni 2025 17:37

Dorong Masyarakat Kunjungi Posyandu

SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor menyoroti rendahnya tingkat…

Senin, 30 Juni 2025 17:36

Komitmen Pemkab Kotim Entaskan Kemiskinan

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menegaskan komitmennya dalam…

Senin, 30 Juni 2025 17:36

Gali Potensi Generasi Muda Bidang Keagamaan

SAMPIT – Ratusan anak-anak dan remaja dari berbagai jenjang pendidikan…

Senin, 30 Juni 2025 17:35

Terapkan Ijazah Digital, Pastikan Penahanan Ijazah Tak Terulang

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melalui Dinas Pendidikan…

Kamis, 26 Juni 2025 16:59

Disdik Waspadai Siswa Tak Tercatat di Dapodik

SAMPIT – Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengingatkan pentingnya…

Kamis, 26 Juni 2025 16:59

Disiplin ASN Jadi Prioritas, BKPSDM Kotim Tegaskan Tak Ada Pembiaran

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menegaskan komitmennya dalam…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers