SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Sabtu, 10 September 2016 14:54
Sudah Diusulkan, Kantor BI Tunggu Putusan Pusat
SAKSI BISU: Bangunan Bank Indonesia, yang sempat beroperasi di Kota Sampit, saat perekonomian maju di zaman perkayuan. (USAY NOR RAHMAD/ RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Gedung  kantor Bank Indonesia (BI) yang terbengkalai di Jalan A Yani, Sampit mulai menemui titik terang. Bahkan kabarnya telah dilakukan diskusi dengan BI pusat dan hingga kini masih menunggu putusan.

”Kami sudah melakukan usulah dan sudah direspons oleh BI pusat. Hanya saja, belum diputuskan mau dijadikan apa. Tapi kalau arahnya memang mau dimanfaatkan kembali,” ucap Kepala Perwakilan BI Provinsi Kalteng M Nur saat menghadiri kegiatan rapat koordinasi di aula Setda Kotim, Jumat (9/9).

Selama ini, gedung kantor BI yang berdiri tepat di tengah Kota Sampit itu telah lama kosong tanpa ada kegiatan apapun kurang lebih 16 tahun. Padahal, Kotim selama ini merupakan salah satu pusat pertumbuhan ekonomi dan daerah dengan tingkat perputaran uang tertinggi di Kalteng. Sehingga keberadaan BI cukup tepat untuk kembali di operasikan.

Nur menyebutkan, pihaknya selalu berusaha untuk mencari solusi terhadap apa yang harus dilakukan pada gedung BI yang ada di Kotim. Tetapi, memfungsikannya kembali sulit. Karena keputusan dari pusat menyebutkan bahwa dalam satu provinsi, hanya boleh ada satu kantor perwakilan BI.

Untuk itu, lanjutnya, ia mencoba mengusulkan agar kantor BI itu dapat difungsikan kembali dengan cara lain. Yaitu dengan menjadikannya sebagai salah satu kantor kas BI. ”Jika kembali beroperasi, semoga ke depannya perekonomian Kotim menjadi lebih baik lagi,” imbuhnya.

Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan uang tunai, M Nur menjamin ketersediannya dengan keberadaan kas titipan. Sistem kas titipan biasanya bekerja sama dengan bank umum tersebut, difungsikan di BRI Kotim. Bahkan, menurut Nur, kas titipan yang ada di Kotim merupakan pertama di Kalteng dan terbesar hingga saat ini dibanding daerah lain.

”Kita juga punya di Kotawaringin Barat (Kobar) dan Muara Teweh, tapi dibanding yang lain, di Kotim ini yang pertama dan terbesar di Kalteng. Jadi kalau membutuhkan uang, tidak perlu ke Palangka Raya lagi, tapi cukup ke BRI saja karena ada uang BI yang di titipkan di BRI,” pungkasnya. (sei/fin)

 


BACA JUGA

Kamis, 14 Agustus 2025 12:17

Tindak Tegas Perusak Fungsi Drainase

SAMPIT – Ketua DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Rimbun menegaskan pemerintah…

Kamis, 14 Agustus 2025 12:17

Prioritaskan Infrastruktur Jalan Pertanian dan Pendidikan

SAMPIT – Ketua Komisi II DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Akhyannoor,…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:24

Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rimbun

SAMPIT – Persaingan antara pasar tradisional dan pasar modern di…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:23

Dukung Rencana BUMD Produksi Air Minum Kemasan

SAMPIT – Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rimbun menyatakan…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:23

Realisasikan Program Beasiswa Dokter Spesialis

SAMPIT - Wakil Ketua Komisi III DPRD Kotawaringin Timur (Kotim)…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:08

Tindaklanjuti Permohonan Hibah Tanah Pembangunan MAN

SAMPIT - Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim),…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:05

Dorong Pertamina Gencarkan Sosialisasi Transisi Tabung Elpiji

SAMPIT - Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Hendra Sia…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:03

Kembalikan Anggaran Jalan Cempaka Mulia–Pulau Hanaut

SAMPIT – Wakil Ketua II DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Rudianur…

Senin, 11 Agustus 2025 11:56

Desak Telusuri Penyewaan Aset Daerah

SAMPIT – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur…

Jumat, 08 Agustus 2025 17:19

Kotim Kaya SDA, tapi Masyarakat Tak Merasakan Dampak Ekonomi

SAMPIT – Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rimbun menyoroti…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers