PALANGKA RAYA – Menyikapi situasi yang berkembang terkait kejadian di Sampit, Kotawaringin Timur (Kotim), Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran beserta Polda Kalteng, tokoh masyarakat, dan tokoh agama menggelar pertemuan, Kamis (15/9).
Mencuatnya situasi, terlebih isu yang berkembang di media sosial yang mengarah pada suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) menjadi poin utama yang dibahas. Pertemuan berlangsung tertutup ini hampir tiga jam. Semua pihak berkesimpulan agar menangkal isu SARA yang berkembang.
Gubernur meminta agar tidak menebar isu provokatif yang mengarah pada SARA, khususnya melalui media sosial. ”Jangan lagi menebar isu provokatif. Sekarang situasi aman terkendali. Saya tidak mau melihat berita di media sosial yang mengarah ke perselisihan," katanya.
Ia mengatakan aparat penegak hukum sudah menangani masalah ini, sehingga tidak perlu diperbesar-besarkan. Apalagi hal tersebut malah memperkeruh suasana. Jadi, lanjutnya, kasus yang terjadi diserahkan saja pada penegak hukum. Ditambah lagi, kasus tersebut sudah ditangani kepolisian di Kotim.
"Jadi, kita harus hindari yang namanya isu provokatif mengarah pada bentrok antarpihak. Dampaknya luas apabila ini terjadi, bukan cuma pemerintah, tapi juga masyarakat. Kita sendiri bisa bayangkan kalau konflik terjadi lagi," ucapnya.
Gubernur dalam waktu dekat akan mempertemukan tokoh dua etnis guna membahas kejadian serupa tidak terulang lagi. ”Nanti saya yang memfasilitasi. Saya mau ada pertemuan. Peristiwa yang pernah terjadi beberapa tahun lalu kita upayakan tidak terulang," katanya.
Sementara itu, Kapolda Kalteng Brigjen Pol Fakhrizal menyesali adanya provokasi. Dia mengatakan, tindakan itu murni kriminal dan tidak ada sedikit pun hubungannya dengan bentrok antaretnis.
Dia juga memastikan pelaku sudah diproses di Polres Kotim. Itu semua berkat bantuan dari tokoh, sehingga pelaku berhasil diamankan. "Situasi di Sampit sekarang saya pastikan aman. Sementara untuk pelaku sudah pasti akan kita proses secara hukum," tegasnya.
Lebih lanjut dia menegaskan, pihaknya akan mendeteksi sekaligus mendata akun media sosial yang menebar isu provokatif. Dia menyadari, beredarnya isu di media sosial cukup membuat situasi memanas.
”Mereka yang menebar isu akan kami tindak. Saya pastikan itu. Juga pada teman-teman media. Saya minta untuk membuat berita yang bisa membuat suasana jadi aman. Sekali lagi saya pastikan situasi aman," katanya. (sho/vin)