SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Jumat, 07 Oktober 2016 17:35
Pembunuhan di Kotim Marak, Ini Pendapat Psikolog
TKP: Tempat kerjadian perkara, lokasi terbunuhnya Neneng di Baamang.(DOK. RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Polisi belum bisa menangkap pelaku pembunuhan terhadap Anang Bahransyah alias Neneng. Informasi yang berkaitan dengan tewasnya pekerja salon dan perias pengantin berusia 55 tahun itu terus diselidiki. Sementara ini, aparat menduga pelakunya adalah orang dekat korban.

Kapolres Kotim AKBP Hendra Wirawan melalui Kasatreskrim Iptu Reza Fahmi menjelaskan bahwa saat ini pihaknya masih berupaya untuk mengungkap pelaku pembunuhan tersebut.

”Sementara ini, motifnya dugaan pembunuhan disertai perampokan, karena barang korban yang hilang yakni sepeda motor dan telepon genggam. Sedangkan yang lain masih rapi di dalam rumah,” jelas Reza.

Dugaan pelakunya adalah orang dekat lantaran saat kejadian rumah korban terkunci dari dalam. Hanya pintu belakang dan samping garasi yang terbuka. Hal tersebut dikuatkan saudara korban, Bahtiar, saat pertama masuk melalui pintu belakang yang terbuka.

Maraknya pembunuhan di Kotim dalam dua bulan terakhir memang menyita perhatian. Setidaknya, dua dari empat kasus pelakunya adalah orang dekat. Motifnya pun kadang sepele.

Seperti kasus tewasnya Toni Hidayat di Jalan Iskandar Gang Rambai 3. Pelakunya adalah Rano, temannya sendiri. Motifnya pun remeh-temeh; ingin memiliki laptop korban. Pun demikian dengan pada kasus tewasnya Alinan di Jalan Iskandar 30 Gang Rahim. Pelakunya adalah tetangganya sendiri.

Menanggapi itu, psikolog Puskesmas Baamang Unit II Yuwono menuturkan, ada banyak faktor yang bisa membuat seseorang nekat menghabisi nyawa sesama. Secara garis besar, rasa tidak puas menjadi pemicu. Dia menilai maraknya kasus pembunuhan merupakan pelampiasan atas apa yang tidak bisa didapat pelaku.

”Manusiawi sekali. Kalau ada rasa tidak puas, perlu pelampiasan. Namun, diperbesar dengan contoh-contoh yang bersifat mengakhiri hidup seseorang,” ujar Yuwono beberapa waktu lalu.

Apabila pelaku masih muda, lanjut Yuwono, disebabkan proses pembentukan kepribadiannya yang belum matang. Faktor lingkungan sangat berpengaruh. Tindak kekerasan yang kerap disaksikan melalui media televisi atau koran, bisa memicu orang berbuat nekat.

”Selain itu, unsur kegagalan dalam bidang tertentu, misalnya ekonomi. Sulit mencari pekerjaan, sehingga melampiaskan rasa tidak puas akan lebih mudah kepada objek yang nyata,” tuturnya.

Gambaran itu persis dengan kasus pembunuhan yang menewaskan Toni. Sang pelaku, Rano, merupakan pengangguran. Diduga karena kesulitan keuangan, dia berniat menguasai harta orang lain, termasuk temannya sendiri. Hingga akhirnya menewaskan Toni.

Menurut Yuwono, peran lingkungan keluarga sangat penting sebagai pondasi dalam mendidik anak. Pendidikan anak dari usia dini. Anak-anak sejak masa pra-sekolah sudah diajarkan disiplin, tanggung jawab, dan moral. Hal itu sebagai bentuk pencegahan agar di kemudian hari dia tak mudah bertindak tanpa memikirkan akibatnya.

Selain itu, lanjut Yuwono, ajaran agama juga penting dengan menanamkan pendidikan tentang baik dan buruknya sesuatu. ”Jadi, sebelum anak keluar rumah, sudah tahu mana yang baik dan buruk. Namun, faktanya anak lebih percaya terhadap apa yang didapat di luar. Orangtua kurang memperhatikan mengenai itu,” ujarnya.

Secara kejiwaan, kata Yuwono, setiap manusia punya dorongan agresi. Hanya, proses pendidikan tentang penyaluran agresi yang benar tidak dimiliki semua orang. ”Contoh, tentara diajari agresi, tapi diarahkan untuk sesuatu yang benar. Setiap saat dikontrol, ajaran bela diri bukan untuk berkelahi tapi membela negara,” ujarnya.

Untuk pelaku pembunuhan, mencari jalan pintas. Dia tidak bisa mengontrol diri, hingga dorongan untuk berbuat kekerasan muncul lebih besar. Sebab, proses pelatihan pembentukan jati diri tidak berjalan dengan baik.

”Sebaiknya, orangtua mendidik anak dengan benar sejak usia dini. Jadi, paling dasar, saya tidak menyalahkan orang tua. Pendidikan dalam rumah sangat penting. Jangan hanya dilimpahkan ke sekolah atau tempat lain,” tegasnya.

Pemerintah juga bisa ikut ambil bagian meminimalisasi kasus pembunuhan. Misalnya, dengan memberangus pemicu kriminal, seperti minuman keras dan obat-obatan terlarang atau narkoba. Kasus pembunuhan Alinan disebabkan faktor eksternal, yakni pelaku dalam kondisi mabuk yang diduga di bawah pengaruh miras.

”Sebenarnya, antara faktor eksternal dan internal seimbang. Tergantung teori. Dorongan dasar menghendaki selalu dipuaskan,” tutur Yuwono. (dc/dwi)

 


BACA JUGA

Rabu, 14 Mei 2025 16:51

Irawati Bantu Promosikan UMKM Lewat Media Sosial

SAMPIT–Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Irawati menunjukkan kepeduliannya terhadap pelaku…

Rabu, 14 Mei 2025 16:51

Pemkab Matangkan Rencana Relokasi Pelabuhan

SAMPIT — Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mulai mengambil langkah…

Rabu, 14 Mei 2025 16:50

Kotim Siapkan Asrama Haji untuk Sekolah Rakyat

SAMPIT–Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyatakan kesiapannya untuk menyambut…

Rabu, 14 Mei 2025 16:50

Disbudpar Usulkan Dua Bangunan Jadi Cagar Budaya Nasional

SAMPIT – Dua bangunan bersejarah yang menyimpan jejak peradaban dan…

Selasa, 13 Mei 2025 13:14

Proses SPMB Harus Gratis dan Transparan

SAMPIT — Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menegaskan komitmennya…

Selasa, 13 Mei 2025 13:14

Koordinasi dengan Kemensos untuk Perbaikan Data Warga Miskin

SAMPIT— Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)  berupaya memutakhirkan data warga…

Selasa, 13 Mei 2025 13:13

Tingkatkan Pelayanan Lewat Sharing Season RPAM

SAMPIT — PDAM Kotawaringin Timur (Kotim) terus berkomitmen meningkatkan kualitas layanan…

Selasa, 13 Mei 2025 13:13

Banjir Rob Ancam Teluk Sampit

SAMPIT — Ancaman banjir rob kembali mengintai wilayah pesisir Kabupaten…

Jumat, 09 Mei 2025 17:38

Apresiasi Panen Bioflok untuk Ketahanan Pangan

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyambut baik upaya…

Jumat, 09 Mei 2025 17:36

Dinkes Kotim Siagakan Obat dan Layanan Kesehatan Hadapi Penyakit Musiman

SAMPIT – Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Dinkes Kotim) meningkatkan…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers