SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Minggu, 23 Oktober 2016 01:37
Dewan Minta Data Petani Peladang Akurat, Kenapa?
BERJIBAKU: Petugas pemadam kebakaran saat berjibaku memadamkan api yang membakar lahan di salah satu titik api yang ada di Kuala Pembuang, beberapa waktu lalu. (FOTO: HENDRI EDITIA/ RADAR SAMPIT)

PALANGKA RAYA – Jajaran DPRD Kalteng mengatakan, pemerintah harus memiliki data akurat terkait jumlah petani dan peladang, serta luasan lahan yang dikelola. Hal itu penting untuk mendukung kelancaran program pemerintah, khususnya pada bidang pertanian ke depannya.

Anggota Komisi A Jubair Arifin mengatakan, data akurat akan memudahkan pemerintah melaksanakan programnya. Terlebih sekarang ini banyak tuntutan dari petani terkait solusi berladang tanpa membakar lahan. Tentunya kebijakan pemerintah dalam memberikan solusi harus tepat sasaran, sehingga upaya yang dilakukan tidak sia-sia.

”Kami berharap pemerintah daerah melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait agar memiliki langkah strategis untuk mencari solusi bagi masyarakat petani berladang. Agar kegiatan berladang tidak terhenti begitu saja karena larangan tersebut,” katanya, baru-baru ini.

Menurutnya, larangan pembakaran lahan untuk kegiatan berladang bagi seluruh masyarakat dari pemerintah pusat ternyata mengundang masalah baru yang akan mengancam krisis pangan, termasuk di wilayah Kalteng. Data akurat jumlah petani peladang serta luasan lahan yang dikelola, ditambah lagi program darurat harus segera disosialisasikan.

Dia menegaskan, program darurat  tersebut sangat penting agar para petani, khususnya petani peladang 2016 dapat menanam dan tidak sampai mengalami krisis pangan. Akan sangat merugikan apabila hal tersebut sampai terjadi. Pemerintah bisa saja dinilai gagal memberikan perlindungan dan kesejahteraan pada masyarakat.

”Jangan sampai kebijakan pemerintah justru membuat masalah bagi masyarakat. Oleh karena itu, harus ada solusi yang tepat untuk menyikapi larangan membuka lahan dengan cara dibakar,” katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, kemungkinan terjadinya krisis pangan yang bakal dialami masyarakat Kalteng, khususnya di desa karena tidak dapat membuka lahan, menjadi perhatian serius. Hal itu menjadi masalah baru bagi masyarakat, khususnya petani berladang. Para petani ladang saat ini juga terus menuntut solusi dari pemerintah untuk berladang tanpa bakar.

”Membuka lahan dengan cara dibersihkan, kemudian dibakar agar lahan cepat bersih dan subur serta hemat biaya merupakan cara yang dilakukan petani lokal. Cara itu juga tidak dilakukan dengan sembarangan, namun tetap dengan cara kearifan lokal, yakni dijaga dan dikelola dengan baik, sehingga tidak merusak lingkungan,” pungkasnya. (sho/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers