SAMPIT- Hari ini (27/10), seluruh juru parkir di Kota Sampit, berdemo ke DPRD Kotim. Lalu bagaimana kondisi perparkiran ketika ditinggalkan oleh petugas.
”Capek, kami pedagang harus memarkirkan dan mengatur sendiri kendaraan pembeli,” kata Acil Devi, pedagang di Pusat Perbelanjaan Mentaya Sampit.
Hal senada juga diucapkan oleh pedagang lainnya. Mereka juga mengaku kesulitan, apalagi pengunjung pasar banyak yang sembarangan meletakkan kendaraaan mereka.
”Sulit keluar, motor tidak diatur. Apalagi motor besar sulit dipindahkan,” kata Ita.
Kendati demikian, bebas parkir sehari ini, juga membuat sejumlah warga senang. Pasalnya mereka lebih leluasa berbelanja tanpa harus membayar parkir setiap kali parkir.
”Memang berasa aneh, tapi enak juga. Bebas parkir di mana saja tanpa takut mengeluarkan uang. Tapi di sisi lain, khawatir karena tidak ada yang menjaga, meski sudah dikunci stang,” kata Eka, pengunjung pasar.
Seperti diketahui, seluruh tukang parkir di Kota Sampit hari ini menggelar aksi di Gedung DPRD Kotim. Mereka menolak disebut melakukan pungutan liar, karena menarik iuran melebihi ketentuan peraturan daerah. Mereja juga meminta pemerintah dan legislatif untuk merevisi perda yang ada karena dinilai basi tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. BACA JUGA: Tolak Disebut Pungli, Ratusan Jukit Demo.(oes)