SAMPIT – Sorotan tajam kepada Bupati Kotim Supian Hadi yang dinilai ”menghilang” karena jarang terlihat di depan publik, ternyata membuat orang nomor satu di Bumi Habaring Hurung itu murka. Dia menilai kritikan tersebut bernuansa politis.
Kegeraman Supian disampaikan di hadapan ratusan peserta upacara peringatan Hari Pahlawan di halaman kantor Pemkab Kotim, kemarin (10/11). ”Beberapa hari ini, di media, bupati jarang di Kotim. Saya tegaskan, saya sengaja tidak membahas, tidak mau berkata apa pun. Saya berkata di Hari Pahlawan 10 November. Saya ingin melihat siapa saja yang terlihat, siapa saja yang berbicara. Itulah orang yang tidak suka dengan saya. Itulah orang yang tidak ingin Kotim ini maju,” ungkap Supian.
Supian mengatakan, selama ini dia memang tidak pernah muncul ke publik lantaran ada beberapa persoalan dan kesibukan yang bersifat kedinasan. Hal itu harus diselesaikan olehnya. Dia bersama Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Putu Sudarsana merumuskan anggaran 2017.
”Apakah saya setiap hari harus mengatakan dengan wartawan, bahwa saya ada di Sampit? Sepuluh hari saya di Sampit, memang saya tidak mengikuti kegiatan seremoni. Semuanya diserahkan kepada wabup,” ujar Supian.
Supian mengaku seminggu lalu memang di luar daerah. ”Tetapi yang dimuat di berita itu sepuluh hari ke belakang,” tegasnya.
Menurutnya, dalam sepekan terakhir, ia berada di Jakarta untuk berurusan dengan beberapa kementerian, seperti mengurus pengajuan bantuan pembangunan untuk pasar tradisional di sembilan kecamatan. Kemudian, berkonsultasi dengan Kemenpan RB terkait rencana perombakan kabinetnya.
Dalam sepekan di Jakarta, lanjutnya, mampu menaikkan sumber pendapatan di APBD Kotim. Dari proyeksi hanya Rp 1,4 trilun, kini disuntik Rp 200 miliar, sehingga dipastikan APBD Kotim tidak defisit terlalu besar.
Sebagai kepala daerah, dia tidak melarang jajarannya untuk menyalurkan hobi dan lainnya. Bahkan, baginya, untuk kegiatan pada Sabtu dan Minggu, bisa dimaksimalkan untuk menyalurkan kegemaran tersebut.
”Kalau Sabtu Minggu itu, mau bupati main trail, PNS main golf , jalan dengan keluarga, tidak ada yang melarang,” ujarnya.
Supian menantang pengamat yang dianggap hanya bisa koar-koar melalui media untuk bisa ikut serta membangun daerah. ”Saya juga menantang pengamat, kalau memang pengamat mari kita bangun daerah. Jangan sampai ketika diajak gotong royong membersihkan kampungnya sendiri tidak ada turun. Kita jangan hanya bicara di koran. Buktikan kalau punya semangat membangun. Tidak hanya omong kosong,” tegasnya.
Catatan Radar Sampit, ketidakhadiran bupati telah dikonfirmasi ke bagian humas dan protokol Setda Kotim yang menyebutkan Supian berada di luar daerah. Selain itu, kalangan anggota DPRD juga menilai bupati jarang menghadiri paripurna. Wabup Kotim Taufiq Mukri dalam beberapa kesempatan juga menegaskan, Supian sedang dalam perjalanan dinas luar. (ang/ign)