Menanam padi tidak harus di sawah yang luas, tapi bisa dilakukan di pekarangan atau halaman rumah menggunakan polybag yang dikombinasikan dengan kolam terpal. Seperti yang dilakukan Choeri, warga Simpang Berambai.
SLAMET HARMOKO, Pangkalan Banteng
Berangkat dari ketiadaan lahan persawahan di desanya dan makin susutnya lahan pertanian tanaman pangan, Choeri menanam padi di halaman rumah dengan polybag di atas kolam terpal. Dengan memanfaatkan lahan ukuran 24 meter persegi, dia menempatkan 380 polybag.
Padi yang ditanam dalam polybag diyakini akan ramah lingkungan karena minim cemaran pestisida. Dari awal penyemaian hingga berumur 38 hari sama sekali tidak menggunakan obat-obatan kimia. Dia memakai pupuk organik untuk mensuplai kebutuhan nutrisi tanaman padi jenis Mapan 05 itu.
”Untuk pasokan airnya, polybag ditempatkan di kolam terpal. Saat ini musim hujan jadi sama sekali tidak perlu disiram. Air hujan tertampung di kolam terpal tadi yang sudah disesuaikan ketinggiannya sehingga secara otomatis air akan terbuang bila melebihi batas tinggi permukaan air di kolam terpal itu,” terang Choeri, Kamis (10/11).
Dengan tambahan kolam terpal itu, tanpa hujan sekalipun juga tetap akan menghemat air karena dengan sekali isi, air mampu bertahan lebih dari dua minggu. ”Berbeda bila padi ditanam di lahan kering, maka tiga hari sekali harus disiram. Dengan kolam terpal, bisa tahan dua minggu lebih,” katanya.
Selain itu, benih juga terbilang cukup hemat. Dalam satu polybag cukup dengan satu bulir benih padi. Untuk media tanam juga cukup sederhana, dalam satu polybag dengan ukuran isi sekitar 10 kilogram dibutuhkan campuran berupa tanah biasa, arang dari sekam padi dan juga pupuk kandang. Semua dicampur menjdai satu dengan perhitungan 1:1.
”Campuran media tanamnya satu banding satu semua tidak ada yang khusus. Untuk benih cukup satu bulir untuk satu polybag sudah cukup, kita gunakan model tanam SRI agar pertumbuhan tunas bisa lebih maksimal,” katanya.
Dengan metode tersebut, hemat benih dan air. Pupuk juga akan bisa ditekan. Itu terjadi akibat pupuk yang ditebar langsung mengenai tanah di polybag, sebagian pupuk akan tertampung dalam kolam terpal dan akan terserap maksimal oleh akar-akar padi yang berada dalam polybag.
”Ini bukan cara baru, tapi mungkin jadi hal baru di Pangkalan Banteng. Kita berharap dukungan pemerintah agar cara ini bisa digalakkan. Mengingat semakin terancamnya lahan pertanian tanaman pangan akibat perkebunan kelapa sawit,” harapnya.
Ia berharap dengan percobaan tersebut bisa menghasilkan panen yang cukup baik sehingga Pemerintah Kabupaten Kobar bisa menggalakkan teknik menanam padi dengan polybag ini kepada masyarakat. ”Saya tidak punya sawah, makanya mencoba tanam padi dengan polybag. Ini sekaligus memberikan wawasan kepada warga lain untuk bertani padi di lahan pekarangan mereka,” ujarnya. (sla/yit)