SAMPIT – Pemilik rumah roboh akibat tertimpa tembok di Jalan Kapten Mulyono Gang H Masrani Noor, Sampit, Toni, meminta pemilik ruko segera memberikan uang ganti rugi untuk pembangunan rumah barunya. Dia berharap diganti dengan kisaran Rp 100 juta untuk membangun rumah baru serta mengganti seluruh perabot yang hancur.
”Satu bulan lalu sudah dibilangin sama pemilik ruko, tembok miring dan retak. Saya minta tolong diperbaiki karena posisinya tepat di belakang rumah saya. Tidak dihiraukan, cuma bilang nanti nunggu tembok mengeras,” kata Toni, kemarin (11/10).
Jika sudah mendapat uang ganti rugi, Toni tidak ingin lagi membangun rumah di lokasi tersebut. Dia ingin pindah, tapi belum tahu lokasinya. Sementara ini, dia berencana menyewa barak di kawasan Jalan Kapten Mulyono.
Toni masih tampak sedih. Dia tampak sedang duduk di teras rumah orangtuanya sambil meratapi rumahnya yang ambruk di atas tanah. Toni mengaku stres lantaran rumah yang dibangunnya beberapa tahun lalu, tak bisa lagi ditempati.
”Stres rasanya, enak tidur subuh itu malah terjadi musibah ini. Untung selamat istri dan dua anak saya,” katanya.
Pekerja ekspedisi di Pelabuhan Bagendang itu bahkan tidak sanggup untuk bekerja selepas musibah nahas itu terjadi. Saat kejadian, dia hanya bisa menyelamatkan pakaian dengan kondisi basah kuyup.
Barang berharga seperti dua motor, TV, lemari, dan komputer hancur terkena reruntuhan bangunan. Terpaksa peralatan rumah tangga sebagian dijual ke penampung barang rongsokan.
”Sepeda motor parkir di samping rumah. Sempat ditarik tapi tidak bisa dihidupkan lagi. Sekarang saya sedang membersihkan sisa-sisa runtuhan. Pecahan beton ditimbunkan ke genangan air agar tidak banjir,” tandasnya. (ara/ign)