PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran meresmikan Gereja Protestan di Indonesia Barat (GPIB) Ebenhaezer, yang berlokasi di Jalan Baban Kota Palangka Raya, Minggu (20/11).
Sugianto Sabran kembali mengingatkan pentingnya toleransi umat beragama. Pembangunan daerah, ujarnya, tak hanya pada pundak pemerintah, melainkan seluruh umat beragama. Karena itulah, lanjutnya, mengapa sangat penting toleransi umat beragama.
“Kita semua mahluk ciptaan Tuhan, kita semua manusia. Kalau sampai ada yang membuat teror, berarti orang tersebut tidak beragama. Karena pada dasarnya, semua agama tidak mengajarkan kekerasan,” katanya usai mendatangani prasasti gereja didampingi Ketua Majelis Jemaat GPIB Ebenhaezer Pendeta Zet Yunus Laritmas, Ketua Umum Majelis Sinode Pendeta Paulus Kareso Rumambi, serta sejumlah pejabat terkait di Pemprov Kalteng.
Sugianto juga mengatakan, pemerintah memberi apresiasi kepada panitia gereja yang telah berhasil membangun sarana ibadah itu. Dilanjutkan Gubernur, selain memiliki fungsi utama untuk rumah doa, keberadaan gereja juga dapat dimanfaatkan sabagai kegiatan kerohaniaan lain sebagai upaya pembinaan kehidupan umat.
Maka dari itu, dia sangat setuju dengan anggaran Rp 800 juta yang disampaikan untuk pembangunan dua gedung lagi. Meski disatu sisi dia sadar bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kalteng dalam keadan yang tidak baik, namun di sisi lain gubernur menyadari pentingnya keberadaan rumah ibadah.
“Bukan cuma gereja, semua tempat ibadah umat beragama harus diperhatikan. APBD kita memang sedang tidak baik, tapi akan diusahakan untuk pembangunan rumah ibadah, Nanti saya minta untuk dianggarkan,” katanya menegaskan. (sho/vin)