SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Selasa, 29 November 2016 18:04
Korban Pulang Jualan Jamu, saat Lewat Tempat Gelap Leher Ditebas, dan..
TERBUJUR KAKU: Anak Mulidin, menjaga jasad ayahnya yang telah kaku.(DESI/ RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Aksi pembunuhan terjadi lagi. Kali ini tergolong sadis. Leher korban ditebas hingga tewas di tempat. Pelakunya kemudian melarikan diri dan masih dalam pengejaran kepolisian.

Peristiwa tragis itu menimpa Mulidin. Pria 50 tahun sehari-hari menjual jamu itu direnggut nyawanya di Jalan Kapten Mulyono Gang Masrani Noor, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Minggu (27/11) sekitar pukul 23.30 WIB.

Korban diketahui sudah lama tak berjualan lantaran mendapat informasi bahwa ada yang mengincarnya. Namun, sepekan terakhir korban kembali berjualan. Hingga nasib buruk menghampirinya malam itu.

Saat itu, korban akan pulang ke rumahnya di Gang Masrani Noor. Tiba-tiba ada dua orang yang berboncengan dengan sepeda motor menghampirinya. Keduanya langsung menyerang korban dengan menebaskan senjata tajam ke arah wajah dan leher. Terluka, korban tewas di tempat.

”Kondisi jalannya memang gelap. Secara tiba-tiba pelaku datang berboncengan motor langsung menebas leher korban, lalu langsung melarikan diri,” jelas Wakapolres Kotim Kompol Bronto Budiono, Senin (28/11).

Hingga saat ini kejadian tersebut masih dalam proses penyelidikan. Identitas pelaku belum diketahui. Polres Kotim masih mendalami keterangan saksi yang mengetahui kejadian tersebut, dan berupaya secepatnya berupaya mengungkap kasus tersebut.

”Kasus ini masih kami dalami, semoga secepatnya dapat terungkap dan meringkus pelaku,” ujar Bronto.

Petugas kamar mayat RSUD dr Murjani Sampit, Kastro, menyebut bahwa saat divisum terdapat luka akibat senjata tajam di bagian dagu dan leher korban. Setelah divisum, korban dimandikan, dikafani, dan dibawa keluarganya pulang untuk dimakamkan.

Duka memang masih menyelimuti kediaman korban hingga kemarin. Tak ada yang menyangka pria dengan lima anak dan delapan cucu itu harus kembali kepada sang pencipta begitu cepat. Kemarin, seluruh keluarga berkumpul mengantarkan jenazah korban ke peristirahatan terakhir di Jalan Bumi Ayu.

Martini (45), istri korban, tampak sangat terpukul. Dia belum bisa memberikan keterangan lebih saat Radar Sampit berkunjung. Sementara Marnito (26), putra ketiga korban, hanya berharap kepolisian menangkap pelaku yang kini masih buron.

”Saat Bapak selesai menutup rombong tempat berjualan jamu di depan gang, sekitar pukul 11.00 WIB, kemudian naik motor mau pulang ke rumah. Sementara Mama dan Bibi berjalan kaki menyusul dari belakang,” terang Marnito kepada Radar Sampit di rumah duka, Senin (28/11).

Di saat bersamaan dua pelaku yang belum diketahui identitasnya itu datang mengendarai sepeda motor dari arah berlawanan. Tanpa basa-basi korban ditebas di leher.

”Dua orang itu langsung kabur keluar gang, dan kabur melalui Jalan Kapten Mulyono menuju arah bundaran. Mama dan Bibi melihat itu langsung berteriak, Bapak saat itu sudah tidak ada lagi (meninggal), tidak ada satu kata pun yang diucapkannya,” ungkapnya.

”Tidak ada lampu di jalan. Saksi mata Mama dan Bibi, tetapi cuma bisa melihat dua orang mengendarai sepeda motor, yang di depan menggunakan helm dan di bekalang menggunakan peci atau kopiah warna hitam. Orang itu yang menyerang Bapak,” katanya.

Korban jatuh dan tergeletak di jalan. Warga berkumpul setelah mendengar jeritan dua saksi. Di rumah duka, Marnito menceritakan, kehidupan sehari-hari korban terlihat biasa saja. Sejak pagi hingga sore hari bekerja sebagai tukang bangunan dan pada malam hari membantu istrinya berjualan jamu.

”Tidak pernah cerita jika ada masalah atau musuh. Kesibukannya hanya bekerja, kami masih belum menduga siapa pelakunya. Saat ini kami masih sibuk mempersiapkan acara tahlilan,” ucapnya.

Marnito dan keluarga akan menyampaikan tututan mereka kepada penegak hukum setelah seluruh keluarga berkumpul dan berembuk. Namun untuk saat ini pihaknya hanya berharap agar pelaku segera ditangkap.

”Intinya, semua kami serahkan kepada kepolisian untuk menangkap dan memberi hukuman kepada pelakunya,” tutupnya. (dc/mir/dwi)

 


BACA JUGA

Rabu, 14 Mei 2025 16:51

Irawati Bantu Promosikan UMKM Lewat Media Sosial

SAMPIT–Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Irawati menunjukkan kepeduliannya terhadap pelaku…

Rabu, 14 Mei 2025 16:51

Pemkab Matangkan Rencana Relokasi Pelabuhan

SAMPIT — Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mulai mengambil langkah…

Rabu, 14 Mei 2025 16:50

Kotim Siapkan Asrama Haji untuk Sekolah Rakyat

SAMPIT–Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyatakan kesiapannya untuk menyambut…

Rabu, 14 Mei 2025 16:50

Disbudpar Usulkan Dua Bangunan Jadi Cagar Budaya Nasional

SAMPIT – Dua bangunan bersejarah yang menyimpan jejak peradaban dan…

Selasa, 13 Mei 2025 13:14

Proses SPMB Harus Gratis dan Transparan

SAMPIT — Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menegaskan komitmennya…

Selasa, 13 Mei 2025 13:14

Koordinasi dengan Kemensos untuk Perbaikan Data Warga Miskin

SAMPIT— Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)  berupaya memutakhirkan data warga…

Selasa, 13 Mei 2025 13:13

Tingkatkan Pelayanan Lewat Sharing Season RPAM

SAMPIT — PDAM Kotawaringin Timur (Kotim) terus berkomitmen meningkatkan kualitas layanan…

Selasa, 13 Mei 2025 13:13

Banjir Rob Ancam Teluk Sampit

SAMPIT — Ancaman banjir rob kembali mengintai wilayah pesisir Kabupaten…

Jumat, 09 Mei 2025 17:38

Apresiasi Panen Bioflok untuk Ketahanan Pangan

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyambut baik upaya…

Jumat, 09 Mei 2025 17:36

Dinkes Kotim Siagakan Obat dan Layanan Kesehatan Hadapi Penyakit Musiman

SAMPIT – Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Dinkes Kotim) meningkatkan…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers