SAMPIT – Nasib apes menimpa RZ. Tiga hari lalu, warga Kecamatan Mentawa Baru Ketapang itu mendapat musibah lantaran rokok elektrik, atau yang dikenal dengan sebutan vapor, meledak di mulutnya. Peristiwa itu tak pelak menjadi buah bibir, terutama di kalangan anak muda dengan kebiasaan sama, menggunakan vapor.
Kejadian pada Rabu (14/12) sekitar pukul 12.00 WIB di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit itu membuat pengunjung di sekitar lokasi terkejut dengan suara letusan rokok elektrik milik RZ. Wajahnya penuh dengan darah. Lidah, dagu, bibir dan gusinya, terluka.
Melihat kejadian itu, warga sekitar langsung menyarankan RZ ke RSUD dr Murjani Sampit untuk mendapat perawatan medis. Sebab darah yang dikeluarkan tidak sedikit. ”Darahnya sampai menetes ke lantai,” ucap UF, warga yang mengetahui kejadian tersebut.
Informasi yang dihimpun dari sejumlah narasumber Radar Sampit, vapor jenis mecanik itu dirancang tidak sesuai standar. Diduga hal itu yang menyebabkan korsleting, hingga terjadi letusan.
”Baterai kipas angin dipakai untuk menyalakan rokok elektrik. Jelas berbeda, dari voltase saja berbeda,” tambah UF.
Kejadian itu mengundang perhatian pengguna rokok elektrik yang menawarkan berbagai varian rasa itu. Kebanyakan khawatir peristiwa yang sama menimpa mereka. Salah satunya Rizal (31), warga Kelurahan Pasir Putih, Jalan Jendral Sudirman kilometer 5.
”Saya malah baru beli, harganya tidak murah lagi. Kami banyak ingin tahu kenapa bisa meledak, apakah memang sudah tidak aman lagi kami gunakan. Memang aturan pakai harus jelas, hal apa saja yang harus dihindari agar tidak menimbulkan bahaya,” pintanya. (mir/dwi)